Selasa, 28 APRIL 2020 • 10:03 WIB

Duh, Harga Minyak Dunia Anjlok Lagi

Author

Ilustrasi rig minyak mentah lepas pantai. (Pixabay/12019).

Harga minyak Brent jatuh ke bawah USD20 per barel dan WTI merosot 25%, Senin (27/4/2020), didorong lebih rendah oleh investor yang meninggalkan minyak berjangka patokan AS itu, karena kurangnya tempat penyimpanan yang tersedia untuk menangani penurunan permintaan akibat virus corona.

Bahkan ketika pemerintah di seluruh dunia mengambil langkah tentatif untuk melonggarkan kebijakan pembatasan pergerakan untuk membantu ekonomi pulih kembali, permintaan bahan bakar tetap saja lemah.

Permintaan bahan bakar anjlok 30% secara global, dan tempat penyimpanan menjadi sangat berharga, dengan sekitar 85% dari penyimpanan  onshore  di seluruh dunia penuh pada pekan lalu, menurut data Kpler.

Kekhawatiran seputar ekonomi terus menghantui pasar. Output ekonomi global diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 2% tahun ini. Hal ini lebih buruk dari krisis keuangan, sementara permintaan menyusut 30% karena pandemi tersebut.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup anjlok USD4,16, atau 24,6%, menjadi USD12,78 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Senin (27/4/2020) atau Selasa (28/4/2020) pagi WIB.

Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, merosot USD1,45, atau 6,8%, menjadi USD19,99 per barel.

Pedagang juga mengatakan kontrak minyak mentah turun sebagian karena kendaraan investasi ritel seperti ETF mengalihkan investasi mereka dari kontrak Juni untuk menghindari terjebak seperti yang terjadi seminggu lalu, ketika kontrak minyak untuk pengiriman Mei turun menjadi minus USD37,63 per barel.

Minyak berjangka menutup kerugian mingguan ketiga berturut-turut pekan lalu dengan penurunan 24% untuk Brent dan -7% untuk WTI. Pasar jatuh selama delapan dari sembilan minggu terakhir.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: