Perusahaan digital pemberi pinjaman, PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku, menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR), untuk penyaluran modal ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sampai Rp2 miliar.
Sistem pendanaan bersama ini, dijalankan ketika nilai pinjaman yang diajukan peminjam terlalu besar untuk dibiayai satu bank atau satu institusi keuangan.
"Jadi beberapa institusi keuangan secara kolektif mendanai pinjaman tersebut. Kolaborasi bentuk ini adalah yang pertama di antara suatu bank dan platform teknologi finansial (FinTech) di Indonesia," ujar Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya.
Ia menegaskan, kerja sama ini, menunjukkan jika FinTech memperkaya ekosistem keuangan, memperluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat dan usaha kecil yang underserved.
"Kolaborasi FinTech dengan institusi finansial seperti bank pun dapat melengkapi layanan yang diberikan bank. Perluasan akses pendanaan bagi UMKM akan mendukung inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Ia meyakini, semakin tinggi inklusi keuangan serta lapisan masyarakat yang memperoleh akses terhadap layanan dan jasa keuangan, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
"Kerja sama ini membuktikan bahwa FinTech dan bank bisa berjalan beriringan dengan visi yang sama, yaitu memperkuat perekonomian Indonesia melalui pengembangan UMKM lokal," ujarnya.
Hingga Agustus 2019, Modalku telah menyalurkan modal usaha lebih dari Rp 8 triliun ke sekitar 900 ribu pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Modalku beroperasi di Indonesia, juga di Singapura dan Malaysia di bawah nama funding societies.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.
Kerja sama ini sesuai dengan nilai gotong royong yang menjadi bagian dari model bisnis Modalku. Kolaborasi antara FinTech dengan BPR dalam menyalurkan pinjaman ke UMKM ini juga mendukung arahan dari OJK serta Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).”
Kerja sama ini telah memungkinkan Modalku untuk menjangkau lebih banyak pengguna, tidak terbatas pada wilayah operasional Modalku. Reynold menambahkan bahwa timnya mempercayai BPR sebab mereka mengenal karakteristik dan kebutuhan dari masyarakat di daerah-daerah operasionalnya, yaitu Bekasi bagi Bank Varia dan BPR BBTM serta Bali bagi BPR Kanti.
Direktur Utama Bank Varia Paulus Rasubala, mengatakan, dengan bekerja sama dengan FinTech, penilaian kredit juga menggunakan data alternatif dan proses digital sehingga keputusan kredit didasarkan informasi yang lebih menyeluruh.
"Pengawasan yang dilakukan terhadap peminjam dilakukan secara bersamaan oleh kedua pihak, sehingga tingkat risiko bisa lebih diperhitungkan dan analisis usaha yang dilakukan semakin komprehensif," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: