Minggu, 25 AGUSTUS 2019 • 13:40 WIB

Jelang Munas Golkar, Wasekjen DPP Golkar Minta Semua Menahan Diri

Author

Ilustrasi kegiatan Partai Golkar/Instagram/dpp.partaigolkar.

Jelang Munas Golkar 2019, dinamika internal partai Beringin tersebut semakin tinggi. Setelah sebelumnya ada aksi pelemparan bom molotov terhadap kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi Jakarta Barat. Dinihari tadi, ada aksi upaya penggembokan gerbang Kantor DPP Partai Golkar.

Terkait hal ini, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno menyayangkan peristiwa tersebut. Menurutnya, semua pihak harus bisa menahan diri jelang Munas Partai Golkar. Jika ada kericuhan internal Golkar, menurutnya yang diuntungkan orang lain di luar Golkar.

"Dari DPP saya berharap, semua pihak bisa menahan diri, tidak gegabah, tidak buat kericuhan, agar Munas Partai Golkar ini tetap bisa berlangsung sesuai jadwal. Jika ada kericuhan, hanya menguntungkan orang lain di luar Golkar saja," kata Dave saat dihubungi Indozone, Minggu (25/8/2019).

Pria yang akrab disapa Dave Laksono ini, pihak DPP Partai Golkar sendiri akan memperhatikan persoalan ini, sesuai dengan mekanisme partai. "Jadi perhatian, kan ada Majelis Etik dan Mahkamah Partai Golkar," tandas Dave

Antara Foto/Irsan Mulyadi.

 

Sebelumnya, beberapa waktu lalu Dave mengatakan, Partai Golkar merupakan partai yang paling demokratis, terbiasa dengan dinamika politik. Bahkan, hal tersebut (dinamika politk) menjadi pembeda Golkar dengan partai politik lainnya.

"Golkar ini partai yang paling demokratis. Karena sistem pemilihan di Golkar memberikan kesempatan kepada semua kadernya untuk maju. Normal jika ada intrik. Ini bedanya dengan partai lain, proses (dinamika politik) melahirkan kader-kader handal," katanya.

Untuk diketahui, massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang dipimpin oleh Nofel Hilabi, yang juga pendukung kandidat Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, melakukan upaya penggembokan pintu gerbang Kantor DPP Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada Minggu (25/8/2019) dinihari. Alasannya, karena tidak bisa masuk Kantor DPP Golkar. 

"Sudah tidak hari kita berada di luar Kantor DPP, karena tidak diizinkan masuk ke rumah kita sendiri. Kita menggembok DPP agar yang di luar tidak ada yang bisa masuk lagi, dan yang di dalam tidak bisa keluar. Jadi sama-sama adil, tidak ad ayang bisa masuk dan keluar," katanya dalam keterangan tertulis pada wartawan.

Antara Foto/Reno Esnir.

 

Untuk diketahui, jelang Munas Golkar 2019, sejauh ini ada dua nama kandidat ketua umum yang disebut-sebut bakal bersaing. Yakni, incumbent yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir