Ilustrasi uang rupiah (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
INDOZONE.ID - Sejak hari sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah mencapai Rp 16 ribu.
Pada perdagangan pukul 13.51 WIB, berdasarkan data Google Finance dari pantauan Indozone nilai tukar mencapai Rp 16.095 per dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 0,79% dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Data Bloomberg terakhir menunjukkan bahwa pada perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah masih berada di posisi Rp 15.848 per dolar AS, yang konsisten dengan laporan Reuters untuk perdagangan pada hari yang sama.
Baca Juga: Binance Bakal Menghapus Beberapa Pasangan Perdagangan Aset Kripto
Reuters melaporkan bahwa dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang global pada Rabu lalu setelah terjadi kenaikan inflasi di Amerika Serikat yang melebihi perkiraan untuk bulan Maret 2024.
Indeks dolar AS meningkat sebesar 1,07% menjadi 105,20, mencatat kenaikan terbesar sejak Maret 2023.
Para pelaku pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan menunda rencana penurunan suku bunga dari bulan Juni menjadi September karena tingkat inflasi inti telah meningkat selama empat bulan berturut-turut.
Baca Juga: Menurut Survei Penelitian, Laki-Laki yang Tidak Merokok Hanya Sebesar 5% di Indonesia
Risalah rapat terbaru The Fed menunjukkan bahwa para pejabat bank sentral mulai khawatir akan inflasi dan mungkin harus mempertahankan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kenneth Mahoney, Presiden Mahoney Asset Management, menyatakan bahwa "The Fed tidak memiliki alasan untuk menurunkan suku bunga ketika kita masih berjuang melawan inflasi."
Tidak hanya rupiah, mata uang yen Jepang juga mengalami penurunan. Dolar AS menguat sebesar 0,93% menjadi 153,15 yen, mencapai level tertinggi sejak Juni 1990, di 153,24 yen.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Google Finance