Kamis, 07 OKTOBER 2021 • 17:23 WIB

Tak Punya BPJS, Orangtua Tidak Bisa Bawa Bayinya Penderita Atresia Bilier ke RS

Author

Sungguh memilukan kondisi seorang bayi baru berusia 7 bulan yang memiliki nama Aiyla Adisty Hidayat menderita penyakit Atresia bilie. (foto/istimewa)

Sungguh memilukan kondisi seorang bayi baru berusia 7 bulan yang memiliki nama Aiyla Adisty Hidayat. Pasalnya, ia sedang menderita penyakit Atresia bilier. Penyakit itu dialaminya pasca dua minggu kelahirannya.

Aiyla yang merupakan anak keempat dari pasangan Rahmat Hidayat (31) dan Olivia Sarida (27) beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Gang Mulia itu, Kota Medan, terlihat terbaring di kamar dengan kondisi raut mata lesu, bola mata menguning. Bahkan mengalami sesak saat bernafas sehingga harus dibantu oksigen.

"Seminggu sudah mendapat perawatan medis di RSUD dr Pirngadi Medan, namun kondisi Aiyla belum menunjukkan kondisi membaik," kata ibunya, Olivia, Kamis (7/10/2021).

"Alhasil, pihak rumah sakit tak mampu menangani penyakit yang diderita Aiyla, hingga kami (keluarga) membawanya pulang ke rumah," tuturnya dengan nada yang terbata-bata.

Dikutip dari laman alodokter bahwa penyakit Atresia bilier adalah kondisi ketika saluran empedu pada bayi yang baru lahir tertutup sehingga menyebabkan cairan empedu menumpuk di dalam hati. Kondisi ini dapat terjadi sejak bayi di dalam kandungan. Namun, gejalanya lebih sering muncul 2 hingga 4 minggu setelah dilahirkan.

Saluran empedu adalah saluran yang membawa cairan empedu dari sel hati ke usus 12 jari. Cairan empedu berperan dalam proses pencernaan lemak dan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Cairan empedu juga berfungsi membuang racun dan zat limbah lain keluar dari tubuh.

Pada bayi dengan atresia bilier, cairan empedu tidak dapat mengalir ke usus karena tertutupnya saluran tersebut. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan hati dan memicu terbentuknya jaringan parut yang lama-kelamaan bisa berkembang menjadi sirosis.

Atresia bilier bukanlah penyakit yang diturunkan dari orang tua dan jarang terjadi. Meski begitu, kondisi ini termasuk serius dan berbahaya jika tidak ditemukan dan ditangani dengan cepat.

Dalam kesempatan ini, Olivia mengatakan awalnya keadaan Aiyla normal sejak dari kandungan hingga berusia sebulan setelah lahir. Namun dirinya mulai mencurigai dikarenakan sisi mata anaknya itu berwarna kuning.

"Berbagai perobatan baik medis dan alternatif terus kami lakukan," ucapnya sambil mengusap air mata.

Namun, hingga kini, katanya mereka tidak mampu membawa ke RSUP H Adam Malik dikarenakan tidak memiliki BPJS.

"Kami gak bisa bawa ke Adam Malik. Seharusnya memang ia dirujuk ke sana sesuai arahan dari Pirngadi. Namun kalau untuk masuk di kelas umum, kami tidak sanggup karena biaya mencapai Rp 1,5 miliar," jelasnya.

Suaminya juga telah berusaha membuat BPJS, namun hingga kini tidak juga selesai dengan berbagai alasan dari pihak BPJS.

"Gak tahu di mana kendalanya. Sampai saat ini BPJS juga tidak selesai. Kami sudah melaporkan ke pemerintah setempat, namun memang belum ada titik terang. Kami bingung mau mencari dana di mana," tuturnya.


"Sementara, anak-anak muda di sini, berupaya membuat postingan di masing-masing sosial media untuk mencari para dermawan yang tergerak hatinya membantu anak kami," pintanya.

Sementara, tubuh Aiyla terus terlihat membesar karena penanganan yang kurang.

"Dokter juga menyarankan agar kami mengganti susu khusus untuk Aiyla, namun kami tidak mampu. Hanya susu yang terjangkau yang bisa kami berikan," katanya.

Orang tua Aiyla meminta bantuan para dermawan agar bisa meringankan beban biaya perawatan anaknya melalui BRI 335001040697538 atasnama Olivia Saridah maupun kontak 085371441941.

 
 

Polda Aceh akan Terapkan Tilang Elektronik, Ditlantas Gelar Sosialisasi ETLE
Ini Kata Bobby Nasution, PPKM Kota Medan Sudah Level 2
Sempat Diragukan, Kapten PSMS Pastikan Turun Hadapi Tiga Naga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir