Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta agar kerja gotong royong dilakukan seluruh elemen bangsa, dengan berbasis semangat kemanusiaan. Hal itu pun sejalan dengan ideologi bangsa, Pancasila, di mana salah satunya menekankan pentingnya persatuan Indonesia.
Hasto melanjutkan pandemi Covid-19 secara nyata memang berdampak luar biasa pada kehidupan masyarakat. Sehingga dalam konteks itu, rakyat dan berbagai elemen sudah sepantasnya bersatu dan ikut bergotong royong dan bukan malah hanya nyinyir dan bermanuver politik.
"Penting bagi kita untuk berada dalam satu kesatuan gotong royong tanpa membedakan pilihan politik. Sebab ini persoalan bersama, persoalan Indonesia. Namun masih ada yang nyinyir, dan melakukan manuver-manuver politik. Kalau sudah kerja keras untuk rakyat, mungkin kritikannya bisa diterima. Tapi ada saja yang bicara tanpa melakukan apa-apa," ungkap Hasto dalam keterangannya, Senin (2/8/2021).
"Kami mengajak semuanya, mari kedepankan energi positif. Dalam pandemi ini, kita harus bergotong royong. Kita harus punya kesadaran bahwa rakyat kini sedang mengalami kondisi tak mudah dalam pandemi," tambahnya.
Karena itu, Hasto menyampaikan pesan Megawati, untuk terus bergotong royong di masa pandemi. Salah satunya membuka pelatihan tenaga kesehatan yang nantinya akan diintegrasikan dengan Satgas Covid-19 baik pusat maupun daerah sehingga bisa terlibat dalam kerja-kerja penanganan pandemi.
Terpenting, sambung Hasto, di masa pandemi Covid-19 ini motif politik elektoral dapat dikesampingkan dahulu dan mengutamakan optimisme dalam melawan virus corona ini.
BACA JUGA: Greysia-Apriyani Raih Medali Emas, Komisi X DPR: Kado Istimewa Kemerdekaan RI
"Mari bekerja dengan semangat agar memastikan rakyat lebih baik. Mari kita kesampingkan motif politik elektoral. Namun mengutamakan bahwa rakyat bisa semakin menemukan optimisme dalam menghadapi pandemi," ujar Hasto.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, Sri Rahayu, menjelaskan pelatihan tenaga kesehatan yang dilakukan oleh pihaknya diikuti oleh 982 peserta dari seluruh Indonesia. Latar belakang pendidikannya bermacam-macam. Dari SMK Kesehatan, hingga diploma 1, Diploma 3, dan S1 Kesehatan.
"258 pesertanya berjenis kelamin laki-laki dan 726 pesertanya perempuan," ucap Sri Rahayu.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: