Senin, 19 JULI 2021 • 10:26 WIB

Fakta Pria Ngaku Matanya Buta Ditusuk Pena: Demi Allah, Demi Rasulullah, Mata Saya Ditusuk

Author

Awaluddin Rao, mantan anggota DPRD Tapanuli Tengah yang bersandiwara ditusuk pulpen matanya hingga buta. (Ist)

Baru-baru ini viral video di media sosial, menampilkan seorang pria dengan kondisi pelipis berdarah-parah di pos penyekatan PPKM Lubuak Paraku menuju Kota Padang, Sumatera Barat.

Pria tersebut mengaku ditusuk oleh petugas dengan pulpen hingga menyebabkan matanya buta. Dia mengaku mendapat perlakuan tersebut saat dirinya hendak memutar balik ke arah Padang.

Saat itu, dirinya ditanya oleh petugas tentang kepada siapa ia sudah melapor. Karena tak dapat menujukkan petugas yang kepadanya ia telah melapor, pria itu lantas mengaku ditusuk matanya dengan pena oleh seorang oknum petugas.

"Saya ditanya sama siapa melapor. Saya lupa karena begitu banyak petugasnya. Akhirnya saya didorong, Pak. Saya megang pena, Pak, tertusuk ke mata saya, Pak, udah buta mata saya, Pak," kata pria yang belakangan diketahui bernama Awaluddin Rao itu.

Awaluddin Rao, yang merupakan mantan anggota DPRD Tapanuli Tengah, mengaku matanya ditusuk oleh seorang polisi yang ia sebut sebagai 'anggota Pak Nesmon' (Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon).

"Demi Allah, demi Rasullullah, saya tidak bohong. Mata saya buta, ditusuk sama anggota Pak Nesmon," katanya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by cetul.22 (@cetul.22)

Belakangan terungkap, ternyata Awaluddin Rao bersandiwara dalam video yang viral itu. Insiden itu sendiri terjadi pada Jumat dini hari (16/7/2021) sekitar pukul 02.30 WIB.

Awaluddin pun sudah minta maaf kepada pihak kepolisian atas sandiwara yang dilakukannya, dengan mendatangi langsung Kantor Polresta Padang pada Minggu sore (18/7/2021).

"Saya datang atas dasar kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan siapa pun untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian," kata Awaluddin Rao, dilansir Antara.

Awaluddin yang datang mengenakan kaos berlengan panjang juga mengaku tidak berniat untuk menjelek-jelekkan pihak kepolisian.

"Saya juga menyatakan dukungan pada polisi untuk menjalankan tugas dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga mengoreksi keterangannya dalam video yang mengatakan kalau ia ditusuk petugas hingga matanya buta. Fakta sebenarnya, luka yang ia alami bukan di mata, melainkan di bagian pelipis dan kondisinya kini mulai membaik.

"Kejadian saat itu dalam kondisi panik, saya tidak melihat ada petugas pos PPKM darurat yang menusuk. Saya berteriak minta tolong karena tiba-tiba ada darah di kening," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon menceritakan, Awaluddin awalnya dihentikan oleh petugas untuk memeriksa dokumen sebagaimana syarat untuk bisa masuk ke Kota Padang dalam masa PPKM darurat. Syarat tersebut berupa surat keterangan vaksin, atau hasil tes PCR atau antigen yang menyatakan bebas COVID-19.

Namun, Awaluddin bersama rekannya tidak bisa menunjukkan persyaratan tersebut, sehingga diminta putar balik oleh petugas, seperti halnya kendaraan lain yang tidak memenuhi persyaratan.

"Saat diminta putar balik itulah pengemudi ini tidak terima, protes, dan mulai memprovokasi petugas, padahal kami hanya menjalankan tugas sesuai aturan dan ketentuan," terang Nesmon.

Awaluddin terus menolak ketika diminta masuk ke mobil untuk putar balik.

"Tak lama berselang, wajah laki-laki tersebut tampak berdarah dan ia mengaku ditusuk petugas dengan pulpen," kata Nesmon.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by cetul.22 (@cetul.22)

 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir