Kamis, 22 APRIL 2021 • 09:51 WIB

Pengkhianat Korea Utara Ini Klaim Bahwa Dia Target Kim Jong Un Selama Bertahun-tahun

Author

Aktivis hak asasi manusia yang jadi target Kim Jong Un (Instagram/@yeonmi_park)

Seorang pengkhianat Korea Utara bertekad untuk berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah.

Hal tersebut membuatnya masuk dalam daftar sasaran Kim Jong-un.

Wanita bernama Yeonmi Park, 27 tahun itu melarikan diri dari Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) pada 2007, diselundupkan oleh pedagang manusia setelah ayahnya dilempar ke kamp konsentrasi.

Sekarang, aktivis hak asasi manusia itu tinggal di Chicago. Namun dia masih merasakan ancaman dari rezim otoriter yang dia tinggalkan dan menyewa penjaga keamanan untuk melindunginya di berbagai acara.

"Saya telah menjadi target daftar Kim Jong-un selama bertahun-tahun dan saya khawatir mereka akan mencoba dan membunuh saya," dikutip dari The Sun.

"Saya diretas. Saya mendapat ancaman sepanjang waktu," katanya.

Banyak kerabat Yeonmi yang tetap tinggal dihukum setelah dia pergi karena bersalah berdasarkan kebijakan asosiasi, dan dia tidak tahu berapa banyak yang masih hidup.

Tapi dia tahu dia tidak bisa terus hidup dalam masyarakat brutal di mana dia melihat orang-orang terbaring mati di jalanan dan bahkan dipaksa untuk menghadiri eksekusi.

Dia juga mengatakan bahwa dia 'dicuci otak' sejak usia dini untuk melihat pemerintah sebagai yang maha kuasa, bahkan percaya bahwa mendiang Kim Jong-il (ayah dari pemimpin saat ini, yang meninggal pada tahun 2011) dapat membaca pikirannya.

"Korea Utara adalah sebuah agama," katanya.

"Kami diberitahu bahwa Kim adalah tuhan dan dia tahu apa yang kamu pikirkan dan berapa banyak rambut di kepalamu."

Yeonmi mengklaim sebagian besar negara tidak memiliki listrik atau akses internet yang konsisten dan sama sekali tidak mengetahui sebagian besar dunia di luar perbatasan Korea Utara.

Dia juga mengatakan bahwa dia khawatir tentang nasibnya akan sama dengan jurnalis Jamal Khashoggi, yang dibunuh di dalam konsulat Saudi di Turki pada 2018.

Pemerintah Korea Utara diyakini telah melakukan pembunuhan di tanah asing sebelumnya, termasuk saudara tiri Kim Jong-un sendiri.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir