Gereja IRC (Indonesia Revival Church) Medan telah mengantongi Surat Izin Gereja IRC skala Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Penahbisan surat izin tersebut diserahterimakan Kabid Bimas Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumut Dr. Arnot Napitupulu kepada Pimpinan Gereja IRC Pendeta Asaf Marpaung di Medan, pada 20 Juli 2020 lalu.
Pendeta Asaf Marpaung menyampaikan terimakasih pihak Bimas Kristen Kemenag Provinsi Sumut dan dan jajarannya yang telah membantu Gereja IRC dalam pengurusan izin Gereja IRC Medan.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Arnot Napitupulu karena telah memberikan Surat Izin Gereja IRC untuk skala Provinsi Sumatera Utara," kata Pimpinan Gereja IRC, Pendeta Asaf Marpaung, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Indozone, Kamis (30/7).
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Dr. Arnot Napitupulu telah menerima audiensi dengan Pimpinan Gereja IRC, Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Medan Pdt. Dr. Tulus Siahaan Mth, sejumlah jemaat dan pendeta di Aula Kanwil Depag Provsu, Jalan Gatot Subroto, Medan, Senin (6/7/2020).
Pada saat itu, Dr. Arnot Napitupulu menjelaskan bahwa berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap gereja itu, tidak ada ajaran sesat yang diajarkan gereja ini kepada jemaatnya, seperti yang dituduhkan sebelumnya.
"Jika ada yang masih menyebut Gereja IRC ini ajaran sesat, maka saya berani mengatakan justru yang mengatakan sesat itulah yang sesat. Saya akan menjadi orang pertama yang akan menghadapinya. Sebab, berdasarkan evaluasi yang kita lakukan, tidak ada pelanggaran maupun ajaran sesat yang dilakukan gereja ini," jelas Dr. Arnot Napitupulu.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa gereja IRC sejauh ini berpatokan pada ajaran Kristen yang benar, menggunakan Alkitab cetakan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sebagai kitab suci yang sah dipakai umat Kristen di Indonesia, mengakui Tri Tunggal, merayakan Natal, melakukan pembabtisan selam seperti yang lazim dilakukan gereja karismatik pada umumnya berdoa seperti yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus.
Dia juga berharap agar jangan ada lagi sesama gereja yang saling menghakimi sehingga jemaat yang melakukan ibadah tidak terganggu bahkan sampai terjadi penutupan gereja. Dia juga mengharapkan agar jangan ada tindak kekerasan maupun kriminalisasi kepada gereja, apalagi dilakukan oleh sesama umat Kristen.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: