Selasa, 05 MEI 2020 • 11:20 WIB

3 Fakta tentang Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart yang Kini Telah Berpulang

Author

Dionisius Prasetyo atau yang dikenal dengan Didi Kempot saat bernyanyi. (Facebook/Didi Kempot)

Didi Kempot, penyanyi campursari asal Surakarta (Solo), meninggal dunia pada Selasa pagi (5/5/2020). Pelantun lagu 'Stasiun Balapan' itu menghembuskan napas terakhir pada pukul 7.30 WIB di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.

Berpulangnya Didi Kempot membuat banyak orang kehilangan sosoknya, termasuk para penggemarnya yang dikenal dengan sebutan Sobat Ambyar. Mereka tak menyangka kalau musisi kesayangan mereka yang dijuluki 'The Godfather of Broken Heart" (si Bapak Patah Hati) itu kini telah tiada.

Apalagi, rasanya seperti baru kemarin Didi menyapa melalui konser amal yang digelar dari rumah. Dia mengumpulkan dana Rp 5,3 miliar untuk diberikan kepada korban terdampak COVID-19.  

Didi Kempot telah lama bergelut di belantara musik Indonesia. Karier musiknya sempat redup oleh masifnya musik pop di era awal 2000-an yang dianggap lebih menyentuh kalangan muda. Namun dalam beberapa tahun terakhir, namanya kembali bersinar. Ia menjadi idola baru anak muda yang menyukai lagu-lagu sendu.

Selain itu, ada banyak fakta menarik lain tentang penyanyi yang lagu-lagunya melow itu. Indozone.id merangkum tiga di antaranya.

1. Awal Karier sebagai Penyanyi Jalanan

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Didi Kempot (@didikempot_official) on

Didi Kempot, yang lahir pada 31 Desember 1966, tercatat mengawali karier musiknya sejak tahun 1984. Sebelum namanya dikenal luas, ia pernah menjadi penyanyi jalanan hingga tahun 1986. Dengan hanya bermodalkan ukulele dan kendhang, dia mengamen dari satu tempat ke tempat lain, berharap bisa mendapatkan receh dari orang-orang mendengar nyanyiannya.

Setahun kemudian, tahun 1987, dia nekat ke Jakarta untuk mengadu nasib. Di ibukota, bersama sejumlah kawannya, ia mulai mencoba rekaman. Rekaman-rekamannya sempat beberapa kali gagal sebelum akhirnya mencuri perhatian sebuah label besar di Jakarta. 

Melalui label itulah Didi meluncurkan album pertama bertajuk 'Eling Kowe'. Single andalannya dalam album pertama itu adalah 'Cidro', sebuah lagu yang mengisahkah tentang kisah asmaranya yang kandas di tengah jalan karena ia tak beroleh restu dari orang tua si pacar.

2. Asal-Usul Nama Kempot

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Didi Kempot (@didikempot_official) on

Didi Kempot bukanlah nama asli. Itu hanyalah nama panggung. Nama asli Didi Kempot adalah Dionisius Prasetyo. Namun, sejak kecil ia lebih dikenal dengan nama Didi Prasetyo. 

Nama 'Kempot' disandangnya sejak ia bekerja sama dengan Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawanya hijrah ke Jakarta. Kempot adalah singkatan dari nama grup musik tersebut.

3. Sukses Pertama di Awal 1990-an

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Didi Kempot (@didikempot_official) on

Karier musik Didi Kempot mengalami pasang surut. Sebelum populer seperti tahun-tahun terakhir usianya, Didi juga pernah ngetop pada dekade 1990-an, tepatnya kurun 1993 sampai 1999.

Pada masa itu dia sering diundang tampil di luar negeri. Antara lain di Amerika Selatan dan Suriname. Pamornya melejit tidak terlepas dari lagu 'Cidro' yang terangkum dalam album pertamanya, Eling Kowe.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Didi Kempot (@didikempot_official) on

Kemudian, setelah sempat redup di awal tahun 2000-an sampai 2010-an, Didi kembali dielu-elukan oleh anak-anak muda, terutama yang merasa terwakili perasaannya oleh lagu-lagunya yang sendu. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Link berhasil disalin!