Jumat, 04 APRIL 2025 • 10:12 WIB

Donald Trump Cari Cara agar Bisa Jabat Presiden Tiga Periode: Mencoba Amandemen Konstitusi

Author

Donald Trump sebagai presiden AS. (REUTERS/Alyssa Pointer/File Photo)

INDOZONE.ID -  Wacana Donald Trump untuk menjadi atau menjabat Presiden tiga periode bukan isapan jempol belaka. Trump terus mencari celah untuk melakukan amandemen konstitusi untuk memuluskan langkahnya.

“Banyak yang meminta saya untuk mencalonkan kembali di periode ketiga pada tahun 2029, dan ada itu akan menjadi pemilihan keempat saya karena di tahun 2020 saya dicurangi oleh Joe Biden,” ujar Trump di pesawat kepresidenan.

Baca Juga: Zelensky Diusir Usai Debat dengan Trump, Disambut Hangat Inggris

Trump berusaha mencari cara mengamandemen konstitusi Amerika Serikat dalam jangka waktu yang panjang, dia tidak berambisi untuk segera mewujudkan kemungkinan tersebut.

Sejarah Amandemen Konstitusi Amerika Serikat Terkait Masa Jabatan Presiden

Presiden AS Donald Trump berpidato dalam sesi gabungan Kongres di US Capitol pada tanggal 4 Maret 2025 di Washington, DC. (channelnewsasia.com)

Amandemen Konstitusi Amerika Serikat yang ke-52 di tahun 1951 memuat dengan jelas pasal “Tidak ada orang yang akan dipilih untuk jabatan Presiden lebih dua kali” merespon terpilihnya Franklin D Roosevelt selama empat kali berturut-turut jadi Presiden Amerika Serikat.

Terlepas motivasi Trump bercanda atau serius soal hasratnya menjadi Presiden tiga periode, namun Trump telah dianggap merusak tradisi demokrasi Amerika Serikat sejak nyaris membatalkan hasil pemilu tahun 2020 karena kalah dari Joe Biden. Menjadi Presiden tiga periode hanya akan mencoreng nama baiknya

Daniel Goldman, kader Partai Demokrat New York sekaligus ketua pemakzulan Trump periode pertama menilai pernyataan Trump soal hasrat menjadi presiden tiga periode sebagai “pembajakan” demokrasi Amerika Serikat.

“Jika pada Kongres Partai Republik percaya pada demokrasi, harusnya mereka menentang ambisi Trump tersebut,” ujarnya.

Sebaliknya Steve Bannon yang merupakan mantan ahli strategi Trump dalam sebuah pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif mendorong Trump mencalonkan lagi di periode ketiganya.

Pendapat Ahli Terkait Wacana Trump Tiga Periode

Presiden Donald Trump melambaikan tangan saat menaiki Air Force One dalam perjalanan menuju Florida di Bandara Internasional Harry Reid di Las Vegas, 25 Januari 2025. (channelnewsasia.com)

Jeremy Paul, profesor hukum konstitusi di Universitas Northeastern Boston tidak melihat peluang Trump punya celah konstitusional untuk mewujudkan keinginannya menjadi Presiden Amerika Serikat tiga periode.

“Tidak ada argumen hukum baginya (Trump) untuk mencalonkan diri pada periode ketiga,” tegasnya.

Baca Juga: China Menentang Usulan Trump Terkait Pengambilalihan Gaza

Pandangan serupa juga disampaikan Derek Muller, seorang profesor hukum pemilu di Notre Dame yang mengatakan Trump tidak dapat mencalonkan kembali baik sebagai Presiden maupun Wakil Presiden.

“Saya tidak berpikir satu trik aneh untuk mengatasi batas masa jabatan Presiden,” jelas Muller.

Jika Trump pun mau mengusahakan menjadi Presiden 3 Periode, maka prosesnya akan panjang. Dibutuhkan persetujuan luar biasa dari pejabat federal dan negara bagian, itu belum termasuk pengadilan dan pemilih di Amerika Serikat sendiri.

Trump Dianggap membahas soal kemungkinan menjadi Presiden tiga periode hanya karena ingin pamer kekuatan di domestik dan juga di dunia internasional

“Presiden yang lumpuh seperti Donald Trump punya segalanya untuk mengamplifikasi dirinya bukan bebek yang lumpuh di seluruh dunia,” ungkap Muller dengan tegas.

Sementara Donald Trump sendiri yang di akhir masa jabatan periode keduanya akan berusia 82 tahun mengaku masih sanggup untuk bekerja menjadi Presiden yang melayani seluruh masyarakat Amerika Serikat.

Klaim Donald Trump Berbanding Terbalik dengan Data Kepuasan Masyarakat

Donald Trump

Klaim Donald Trump soal mendapatkan kepuasan dari Masyarakat pasca menjabat Presiden Amerika Serikat lebih dari 70% tidak sesuai dengan data yang dirilis oleh Gallup yang menunjukkan Donald Trump hanya mendapatkan 47% persetujuan masyarakat Amerika Serikat.

Apakah ambisi Trump menjadi Presiden Amerika Serikat tiga periode terwujud? mungkin sulit. Karena jika Trump berhasil mengubah aturan tersebut sama saja dengan matinya tradisi demokrasi di Amerika Serikat dan berpotensi menimbulkan gejolak di banyak negara.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: AP News