Sabtu, 08 FEBRUARI 2025 • 10:29 WIB

Wapres Filipina Sara Duterte Terancam Lengser dan Siap Lawan Pemakzulan

Author

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte memberikan pernyataan setelah pemakzulannya oleh DPR di kantornya di Mandaluyong City, Metro Manila, Filipina, pada 7 Februari 2025.

INDOZONE.ID - Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, menyatakan pada Jumat (7/2) bahwa dirinya telah mempersiapkan diri sejak tahun lalu untuk menghadapi pemakzulan.

Ia juga membuka pintu bagi sang ayah, mantan Presiden Rodrigo Duterte, untuk bergabung dalam tim pembelanya jika berkenan.

Duterte mengaku belum membaca secara rinci dakwaan yang diajukan terhadapnya dan disetujui oleh mayoritas anggota Dewan Perwakilan.

Baca Juga: DPR Filipina Resmi Makzulkan Wakil Presiden Sara Duterte

Meski begitu, tim hukumnya telah bersiap menghadapi persidangan di Senat, yang menurut Presiden Senat diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juni.

Ketika ditanya dalam konferensi pers apakah ia mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, Duterte menjawab, "Kita belum sampai ke tahap itu. Masih terlalu dini untuk membahas hal tersebut."

Pemakzulan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan pada Rabu lalu menuduhnya telah melakukan pelanggaran berat terhadap konstitusi, korupsi, tindak kriminal besar lainnya, serta pengkhianatan terhadap kepercayaan publik.

Baca Juga: Sara Duterte, Wakil Presiden Filipina, Dihadapkan Gugatan Pemakzulan Ketiga

Namun, Duterte dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut.

Kasus ini bermula dari dugaan penyalahgunaan dana publik selama ia menjabat sebagai Wakil Presiden sekaligus Menteri Pendidikan.

Selain itu, ia juga dituduh mengumpulkan kekayaan yang tidak dapat dijelaskan dan mengancam keselamatan Presiden Ferdinand Marcos Jr., Ibu Negara, serta Ketua Dewan Perwakilan.

Meski demikian, Duterte kembali menegaskan bahwa ia tidak pernah mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap siapa pun.

Mantan Presiden Rodrigo Duterte yang kini berusia 79 tahun dipersilakan untuk bergabung dalam tim pembela jika ingin, namun Sara Duterte menyatakan bahwa sang ayah kemungkinan tidak akan memimpin tim karena faktor usia.

Sebagai informasi, Duterte senior adalah mantan wali kota dan jaksa sebelum menjabat sebagai Presiden Filipina periode 2016-2022.

Sara Duterte telah lama berselisih dengan Presiden Marcos Jr., yang sebelumnya merupakan sekutu politiknya. Ia menganggap upaya pemakzulan ini bermuatan politis dan bukan berdasarkan bukti yang kuat.

Agar dapat diberhentikan dari jabatannya, dua pertiga suara senator dalam persidangan pemakzulan harus mendukung keputusan tersebut. Baik Duterte maupun Marcos memiliki sejumlah sekutu di Senat, sehingga hasil akhir persidangan masih sulit diprediksi.

Ketika ditanya apakah dirinya yakin bisa mendapatkan suara yang cukup untuk bebas dari dakwaan, Duterte tidak memberikan jawaban pasti.

"Saat ini, yang bisa saya katakan hanyalah, Tuhan selamatkan Filipina," ujarnya sebelum mengakhiri konferensi pers.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com