INDOZONE.ID - Pengurus Pusat (PP) Purna Paskibraka Indonesia (PPI) baru-baru ini merilis pernyataan resmi yang mengecam dugaan larangan lepas hijab Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) 2024, yang baru saja dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/08/2024).
Dalam pernyataan tersebut, yang ditandatangani oleh Ketua Umum PPI Gousta Feriza dan Sekretaris Jenderal PP PPI Suprapto pada Rabu (14/08/2024), PPI menolak keras adanya aturan atau tekanan yang memaksa anggota Paskibraka putri untuk melepas jilbab mereka.
"Kami, atas nama seluruh anggota Purna Paskibraka Indonesia di seluruh penjuru, sangat prihatin dan menolak keras adanya 'kebijakan' atau 'tekanan' yang memaksa adik-adik kami yang memakai jilbab untuk melepaskannya. Ini menyangkut keyakinan agama mereka," demikian pernyataan resmi mereka.
Baca Juga: Terlibat Skandal Politik dan Gagal Kendalikan Inflasi, PM Jepang Fumio Kishida Mengundurkan Diri
PP PPI juga percaya bahwa baik Presiden Jokowi maupun Presiden terpilih Prabowo Subianto sepakat bahwa tidak boleh ada larangan penggunaan jilbab bagi anggota Paskibraka putri yang bertugas pada 17 Agustus 2024.
PP PPI mendesak Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai pengelola program Paskibraka untuk mengevaluasi dan meninjau semua aturan yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Mereka juga meminta BPIP menjelaskan alasan mengapa calon Paskibraka yang datang ke pemusatan latihan dan saat latihan masih berjilbab, tetapi terlihat tanpa jilbab saat pengukuhan oleh presiden," tambah mereka.
MUI juga menyuarakan protes terkait dugaan pelarangan lepas hijab Paskibraka, dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah Cholil Nafis menyebut kebijakan tersebut tidak sesuai dengan Pancasila. Cholil menegaskan bahwa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak untuk melaksanakan ajaran agama.
"Jika pelarangan jilbab benar adanya, maka harus segera dicabut. Jika tidak ada kebebasan dalam menggunakan jilbab, saya sarankan peserta Paskibraka perempuan yang berjilbab untuk pulang saja," ujar Cholil.
Kabar mengenai dugaan pencopotan jilbab oleh anggota Paskibraka 2024 telah menjadi perbincangan di media sosial, dengan banyak yang mengamati tidak adanya Paskibraka putri yang berjilbab dalam foto-foto yang beredar.
Menanggapi isu lepas hijab Paskibraka ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyatakan akan meminta klarifikasi dari BPIP mengenai dugaan pelarangan jilbab bagi Paskibraka putri pada tahun 2024.
Baca Juga: Apa Itu Megathrust? Ramai di Medsos soal Potensi Gempa hingga 8,9 SR yang Menghantui Indonesia
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mui.or.id