INDOZONE.ID - Presiden Prabowo Subianto ingin menekan dolar Amerika Serikat menjadi Rp 5.000 per dollar. Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil di kuartal ketiga 2024 dengan laju pertumbuhan GDP sekitar 4,95%. Selain itu, proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan sekitar 5,0% hingga 5,1%
“Memang berdasarkan historical kuartal ketiga relatif turun sedikit dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya. Tentunya kita berharap kuartal keempat bisa lebih baik. Dan kontribusinya walaupun dari kuartal ke kuartal masih naik sebesar 1,5 persen. Kalau kita bandingkan 3 kuartal, kuartal awal sampai dengan kuartal 3 sekarang, kita masih tumbuh 5,03 persen. Artinya kalau tumbuh 5,03 persen kita masih bisa berharap bahwa perekonomian kita bisa jaga di akhir tahun. Masih di level 5 sesuai dengan APBN kita,” ucap Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dałam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2024 di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (5/11/2024).
BACA JUGA: Di Forum KTT G20, Presiden Prabowo Desak Gencatan Senjata di Ukraina dan Gaza
Pemerintah mengumumkan strategi ambisius untuk menekan nilai tukar dolar AS ke level Rp5.000 melalui program hilirisasi enam komoditas pertanian strategis. Target ini direncanakan tercapai dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang. Indonesia memiliki enam komoditas unggulan yang berpotensi besar dalam hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing di pasar global, di ataranya:
Pertama, komoditas kelapa dengan produk hilir seperti VCO, kosmetik, dan furnitur, memiliki potensi nilai tambah hingga 25 kali lipat dan menargetkan pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah.
Kedua, sawit yang dapat diolah menjadi biodiesel, oleokimia, dan makanan, menunjukkan peningkatan nilai antara 20-30 kali lipat dengan perluasan pasar global yang signifikan.
Kopi, terutama dalam bentuk kopi instan premium dan ekstrak kopi, menargetkan pasar ekspor premium global dengan nilai tambah mencapai 22 kali lipat.
Kakao yang diolah menjadi cokelat premium dan bubuk kakao, mengalami peningkatan nilai sebesar 24 kali lipat dengan pasar sasaran utama di Eropa dan Amerika. Melalui strategi hilirisasi ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar internasional dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi nasional.
Cengkeh dapat diolah menjadi produk hilir seperti minyak cengkeh dan produk farmasi, dengan potensi nilai tambah hingga 21 kali lipat. Fokus utama dari hilirisasi cengkeh adalah pada industri kesehatan, mengingat manfaat kesehatannya yang signifikan.
Lada, yang dapat diolah menjadi oleoresin dan bumbu instan, memiliki target nilai tambah sebesar 20 kali lipat. Lada juga berpotensi untuk ekspansi pasar di Asia dan Eropa, mengingat permintaan yang tinggi untuk bumbu dan rempah-rempah di pasar internasional.
Keberhasilan program ini membutuhkan sinergi kuat antara pemerintah, petani, dan pelaku industri, serta konsistensi kebijakan jangka panjang untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat berharap bahwa rupiah benar-benar akan mencapai nilai tukar 5.000 terhadap dolar AS dan mencerminkan kekuatan ekonomi Indonesia yang tumbuh dan stabil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: LPEM FEB UI