Senin, 10 JUNI 2024 • 20:11 WIB

Dua Sapi Jumbo Laku Terjual, Warga Boyolali Gelar Bancaan Sapi

Author

Sapi jumbo tersebut berjenis peranakan sapi ongole atau sapi p-o dan masing masing diberi nama tokoh pewayangan.

INDOZONE.ID - Sepekan menjelang Idul Adha 2024, Marmin (60), warga Dukuh Semaran, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali, mengadakan bancaan sapi pada Minggu (9/6/2024).

Acara ini diadakan sebagai syukuran karena dua ekor sapi jumbo miliknya terjual untuk kurban.

Sapi pertama bernama Gareng, berbobot 900 kg, terjual seharga Rp. 90 juta. Sapi kedua bernama Kresna, berbobot 950 kg, juga terjual dengan harga yang sama. Kedua sapi dibeli oleh pengusaha dari Jakarta dan Solo.

Baca Juga: Melihat Gentayu, Sapi Kurban Berbobot 1,1 Ton di Boyolali yang Dijual Rp130 Juta

Marmin mengatakan bahwa sapi-sapinya diberi makan singkong, polar, rumput gajah, dan katul, serta dirawat dengan baik.

Setiap tahun, saat sapinya terjual, Marmin selalu mengadakan bancaan sejak lima tahun terakhir. Sapi-sapi yang terjual akan dikirim dua hari sebelum Idul Adha.

“ini saya syukuran bancaan mas karena lembu yang saya pelihara sudah laku terjual untuk kurban, alhamdulilah saya syukuri karena yang membeli itu pengusaha dari Jakarta dan dari Solo,” ujarnya kepada Z Creators Indozone.

Sementara itu, Bejo Mardiyono (59), tokoh masyarakat setempat, menyatakan bahwa bancaan sapi sudah menjadi tradisi bagi Marmin setiap kali sapinya laku terjual.

Baca Juga: H-2 Lebaran 2024, Harga Daging Sapi di Sigi Masih Terus Naik

“Acara bancaan sapi ini memang sudah tradisi kalau pak marmin itu tiap tahun punya sapi laku terjual langsung bersyukur dan berdoa pada Tuhan,” ungkapnya.

Ia berharap Marmin terus sukses dan masyarakat bisa ikut merasakan manfaatnya. Acara bancaan diikuti dengan doa bersama dan arak-arakan sapi di kampung.

Warga berkumpul di rumah Marmin untuk makan bersama setelah doa. Hidangan berupa tumpeng nasi, sego gurih, ingkung ayam, gudangan, sambal goreng, dan jajanan pasar.

Sapi-sapi yang terjual diarak keliling kampung, dan suasana semakin meriah saat seorang balita, cucu Marmin, naik di punggung sapi jumbo. Umi Hidayati (45), seorang warga, menyatakan bahwa bancaan sapi rutin diadakan sebagai wujud syukur dan harapan untuk tahun-tahun berikutnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Dan Wawancara