Senin, 11 MARET 2024 • 14:20 WIB

3 Dampak Signifikan Ekonomi Singapura Setelah Taylor Swift Menggelar Konser 6 Hari

Author

Swiftonomics telah mempengaruhi Singapura dengan Taylor Swift yang menggelar enam hari konser (10/3). (Instagram / taylorswift)

INDOZONE.ID – Swiftonomics telah mempengaruhi Singapura dengan Taylor Swift yang menggelar enam hari konser (10/3/2024).

Meskipun kehadiran bintang pop Amerika ini memberikan berkah bagi sebagian besar bisnis, para pelaku usaha kecil merasakan efek yang berbeda dari sebelumnya.

Artikel ini akan memaparkan dampak ekonomi di berbagai sektor bisnis di Singapura, seiring dengan pertanyaan tentang sejauh mana dampaknya hingga ke tingkat usaha kecil dan masyarakat umum.

1. Dampak Dualitas Bisnis Akibat Swiftonomics di Singapura

Swiftonomics, yang melibatkan rangkaian konser Taylor Swift di Singapura, memberikan dampak ganda bagi dunia usaha. (Instagram / taylorswift)

Swiftonomics, yang melibatkan rangkaian konser Taylor Swift di Singapura, memberikan dampak ganda bagi dunia usaha, terutama bagi bisnis kecil.

Meskipun sejumlah hotel dan pengecer aksesoris mengalami kenaikan omset berkat kehadiran Swift, namun beberapa usaha kecil merasakan penurunan drastis dalam bisnis mereka.

Keberadaan mereka yang ada di sekitar National Stadium, tempat konser berlangsung, menimbulkan tantangan tersendiri, seperti kepadatan pengunjung dan masalah parkir yang membuat pelanggan setia menjauh.

Baca Juga: Taylor Swift Jadi Musisi Perempuan dengan Bayaran Paling Mahal

2. Pertanyaan tentang Manfaat Ekonomi secara Keseluruhan

Pasca-Konser Taylor Swift menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana manfaat ekonomi ini benar-benar merata hingga ke bisnis kecil dan masyarakat umum. (channelnewsasia.com / todayonline.com)

Pasca-konser Taylor Swift, timbul pertanyaan tentang sejauh mana manfaat ekonomi ini benar-benar merata, hingga ke bisnis kecil dan masyarakat umum.

Pernyataan Menteri Edwin Tong mengenai dampak ekonomi di Singapura menciptakan rasa ketidakpastian di kalangan netizen.

Meskipun pengusaha perhotelan diharapkan meraih keuntungan besar, tetapi apakah hasilnya juga akan mencapai para pelaku bisnis kecil, masih menjadi pertanyaan.

Baca Juga: Taylor Swift Kembali Pakai Aksesori Desainer Indonesia Rinaldy Yunardi

3. Dampak pada Berbagai Sektor Usaha

Setelah melakukan wawancara dengan 15 pelaku bisnis, mulai dari makanan dan minuman hingga sektor kesehatan, mengungkapkan berbagai dampak yang dirasakan. (channelnewsasia / todayonline.com)

Setelah kanal berita Singapura, Today, melakukan wawancara dengan 15 pelaku bisnis, mulai dari sektor makanan dan minuman hingga sektor kesehatan, mengungkapkan berbagai dampak yang dirasakan.

Sejumlah usaha kuliner, seperti Ji Xian Seafood dan Hong Kong Dim Sum Express, mengalami penurunan tajam sebesar 80 persen dalam bisnis mereka, sementara toko aksesoris dan pakaian mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.

Ini menggambarkan bahwa dampak Swiftonomics tidak merata di seluruh sektor bisnis, menciptakan perbedaan yang kompleks dalam perekonomian lokal Singapura pasca-konser Taylor Swift.

Dengan perubahan ekonomi yang terjadi setelah Singapura mengalami Swiftonomics, pertanyaan seputar keadilan distribusi manfaat menjadi semakin kencang terdengar.

Meskipun sebagian pelaku bisnis mengalami keuntungan ekonomi, terutama bagi perusahaan besar, kenyataannya terjadi perbedaan yang kompleks dan tergantung pada sektor bisnis tertentu.

Bagi beberapa usaha kuliner, keberadaan Swift adalah tantangan berat, sementara toko aksesoris merasakan keuntungan yang signifikan.

Kini, Singapura berada dalam tahap evaluasi dan refleksi terhadap dampak konser Taylor Swift, dengan harapan memahami bagaimana ekonomi lokal dapat berkembang setelah sorotan Swiftonomics.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com