18 Tahun Tragedi Jatuhnya Mandala Airlines di Medan Tewaskan Ratusan Orang, Geger Isu Bawa Durian 2 Ton
INDOZONE.ID - 5 September 18 tahun yang lalu, pesawat Mandala Airlines Penerbangan RI 091, jatuh hingga menewaskan 100 orang.
Tragedi maut tersebut terjadi di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan saat pesawat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan.
Pesawat yang mengangkut 117 orang, yang terdiri dari 112 penumpang dan 5 awak tersebut mengudara dengan rute Medan-Jakarta.
Kronologi Tragedi Maut Mandala Airlines
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.40 WIB. Pesawat dikabarkan lepas landas dalam posisi yang tidak sempurna, lalu menabrak tiang listrik sebelum jatuh ke jalan dan menimpa rumah warga yang letaknya sekitar 100 meter dari bandara.
Setelah jatuh, pesawat Boeing 737-2Qadv ini sempat meledak beberapa kali dan terbakar hampir seluruhnya. Yang tersisa hanya bagian ekor pesawat bertuliskan PK-RIM.
Akibat insiden ini, sebanyak lima rumah warga tertimpa badan pesawat dan terbakar.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Blora, Jawa Tengah, Polisi: Dimungkinkan Ada Korban Jiwa
Berdasarkan penuturan penumpang yang selamat, pesawat yang baru saja lepas landas dari bandara tiba-tiba oleng ke kiri. Pesawat dikabarkan membentur pagar landasan, melompati anak Sungai Babura, serta menghantam perumahan dan meledak lalu hancur berkeping-keping.
Kobaran api yang timbul akibat insiden itu selain menghanguskan pesawat, juga membakar puluhan rumah dan kendaraan bermotor.
Upaya penyelamatan jenazah dari pesawat menjadi sulit karena kobaran api terus menyala.
Penyebab Kecelakaan Pesawat
Beberapa hari setelah kejadian, sempat geger laporan yang menyebutkan bahwa pesawat tersebut membawa kargo berisi durian seberat dua ton, ukuran yang hampir mencapai batas berat maksimum yang mampu diangkut pesawat.
Namun berdasarkan penelitian awal yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan tim investigasi National Transportation Safety Board dari Amerika Serikat, ditemukan adanya kerusakan pesawat.
Alat bantu gaya angkat pesawat (flap) pesawat itu dikabarkan tidak berfungsi. Namun pilot tetap berusaha lepas landas.
Kerusakan itu menyebabkan salah satu mesin pesawat tidak bertenaga. Namun, masih diselidiki apakah masalah tersebut muncul sebelum atau sesudah pesawat meledak.
Gubernur Sumut Jadi Korban
Pesawat buatan tahun 1981 itu pertama kali terbang untuk maskapai nasional Jerman, Lufthansa sebelum dipakai dengan Mandala tahun 1991.
Pesawat tersebut mengangkut 117 orang yang terdiri 112 penumpang (109 dewasa dan tiga bayi) serta lima kru. Pilot yang kala itu bertugas Askar Timur dengan co pilot Dhaufir.
Baca Juga: Dramatis! Pesawat Jatuh, Pilot Berhasil Diselamatkan Sebelum Ditabrak Kereta
Sedangkan tiga pramugari yang bertugas ialah Agnes Retnariny, Novi Maulana dan Dewi Setiasih.
Total korban akibat insiden ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari penumpang dan kru pesawat. Sedangkan 17 orang lainnya selamat.
Gubernur Sumatera Utara, Tengku Rizal Nurdin dan mantan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar menjadi salah satu korban tewas dalam insiden kecelakaan pesawat ini. Dia rencananya akan bertemu dengan Presiden.
Selain warga Indonesia, ada pula WNA Tiongkok, Jepang, Malaysia yang jadi korban. Selain itu, ada 49 orang yang merupakan warga setempat jadi korban. Sehingga total korban mencapai 149 orang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: