Minggu, 29 JANUARI 2023 • 16:43 WIB

Kaesang Mau Terjun ke Politik, Sekjen PDIP: Satu Keluarga Tak Boleh Beda-beda Partai

Author

Kaesang Pangarep. (ANTARA)

Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut memberikan tanggapan perihal rencana putra kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang ingin terjun ke dunia politik. Hasto mengungkapkan bilamana pihaknya sangat terbuka menerima Gibran jika bergabung ke PDIP.

Dikatakan Hasto, bila ingin berkarya di politik lewat PDIP maka mengikuti jejak sang ayah yakni Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming. Apalagi, di PDIP tak dikenal yang namanya satu keluarga inti berada dalam partai politik yang berbeda-beda. 

"Ya sekiranya (Kaesang) mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," kata Hasto dalam keterangannya dikutip Minggu (29/1/2023).

Baca Juga: Kaesang Mau Terjun ke Politik, Presiden Jokowi: Saya Selalu Memberi Kebebasan

Presiden Joko Widodo bersama putera dan menantunya yakni Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution makan pagi bersama Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Mohammed Bin Zayed Al-Nahyan (MBZ). (Dok. Biro Pers)

 

Hasto menilai komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun. Sebab, ia bilang pendidikan politik sejatinya dimulai dari satu keluarga.

"Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," tutur Hasto.

Hasto menjelaskan, pihaknya tentu sangat terbuka bagi Kaesang untuk bergabung dan mengajukan permohonan untuk bergabung ke PDIP. Sebab dalam konteks keanggotaan, PDIP menggunakan stelsel aktif sehingga siapa pun itu, harus mengajukan permohonan kalau mau bergabung.

"Mengapa ada stelsel aktif? Karena itu sebagai sebuah momentum bahwa ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai," kata Hasto.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Ingin Terjun ke Politik, Presiden Jokowi dan Gibran Kaget

Kepentingan kolektif partai ini, tutur Hasto, didorong oleh ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita bung karno dalam pemberdayaan wong cilik, rakyat marhaen.

"Karena itu lah harus muncul sebagai sebuah kesadaran bahwa berpolitik bukan untuk sekedar jalan pintas mencapai target individual, tetapi sebagai proses untuk mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," tukas Hasto.

Bagi PDIP, lanjut Hasto, pendidikan politik dari keluarga itu sangat penting. Karena itu pula dalam aturan pencalegan, misalnya, suami istri dari partai berbeda tidak bisa dijadikan sebagai caleg.

"Kemudian dalam suatu keluarga itu kan ada pembatasan-pembatasan, dari segi jumlah, kecuali menjadi anggota dan satu keluarga tidak boleh ditugaskan dalam satu tingkatan yang sama," papar Hasto.

Hasto kemudian mencontohkan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dengan istrinya atau anaknya, tidak boleh menjadi caleg di dalam level tingkatan yang sama atau satu dapil yang sama.

"Karena itu suatu regulasi, mengingat kami tetap memegang semangat reformasi. Di dalam melakukan rekrutmen (anggota partai, red) memang basisnya keluarga, tetapi terkait dengan hal-hal penugasan (penempatan jabatan) satu keluarga itu kami menerapkan berbagai bentuk pembatasan," jelas Hasto.

"Tapi untuk menjadi anggota dalam suatu keluarga, tidak ada batasan sama sekali, dari kakek, nenek, bapak, ibu, cucu, semuanya bisa bergabung ke PDI Perjuangan" tandas Hasto.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: