Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, karakter kebangsaan merupakan fondasi utama untuk membentengi generasi muda dari paham radikalisme.
“Karakter kebangsaan menjadi fondasi primer, sekaligus filter penting untuk mencegah radikalisme serta paham-paham lain yang tidak sejalan dengan Pancasila,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya secara daring di Wisuda Sarjana Angkatan XXVI STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Sebut Hari Raya Imlek Jadi Momentum Perkuat Solidaritas Bangsa
Wapres menuturkan, di era saat ini arus informasi dan budaya asing dapat menginfiltrasi dengan cepat. Oleh karena itu, ia meminta agar penguatan nilai-nilai karakter kebangsaan menjadi hal penting yang diasah setiap hari.
Sebab, kata dia, rasa nasionalisme dan patriotisme tidak dapat dibentuk dalam sehari, melainkan harus melalui penerapan yang berkesinambungan.
“Pembentukan karakter, utamanya karakter kebangsaan, memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar, sehingga harus dilatih dan dikembangkan secara berkesinambungan,” ujar Wapres.
Baca Juga: Respon Rencana Tarif KRL sesuai Penghasilan, Wapres Ma'ruf Amin: Diuji Coba Dulu
Di sisi lain, Wapres juga menyampaikan bahwa karakter Indonesia yang demokratis tidak lepas dari sumbangsih perguruan tinggi Islam. Sebagai contoh, telah banyak tokoh muslim yang lahir dari perguruan tinggi Islam, yang ramah, toleran, berbudaya, dan damai di kancah internasional.
Oleh karena itu, Wapres berharap agar STAI Shalahuddin Al-Ayyubi dapat meneruskan sumbangsih ini melalui peserta didiknya, yang akan membawa Islam dan Indonesia yang baik di dunia global pada masa depan.
“Sebagai salah perguruan tinggi Islam di Indonesia, STAI Shalahuddin Al-Ayyubi saya harapkan mampu mencetak tokoh-tokoh nasional muslim yang mengisi pembangunan, membawa perubahan menuju kemajuan, serta senantiasa mengharumkan nama baik bangsa di mata dunia,” pungkas Wapres
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: