Mantan Kepala Badan Intelijen Stategis (Kabais), Laksda Purn Soleman B Ponto mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak pernah memilih TNI Angkatan Laut (AL) sebagai Panglima.
"Itu kan enggak pernah masuk (TNI) angkatan laut (menjadi Panglima TNI)," ujar Soleman dalam acara zoom total politik, Jumat (11/11/2022)
Menurutnya, pergantian Panglima TNI sudah diatur dengan jelas dalam Undang-undang. Sehingga tidak akan menuai protes.
"Jadi bagi militer itu apalagi angkatan laut tuh gampang, aturannya jelas dan kalau aturannya jelas dia tidak akan ngedumel," ujar Soleman.
Soleman menegaskan, aturan mengenai pergantian panglima TNI tidak boleh dilanggar. Terlebih yang melanggar adalah sang pembuat aturan. Oleh karena itu, Soleman menilai Presiden Jokowi tidak menganggap TNI AL memiliki arti baginya.
"Tapi kalau aturan ada, tapi dilanggar oleh pembuat aturan itu ngedumelnya besar sekali dan itu bisa keluar dalam bentuk lain," kata Soleman.
"Waduh, Pak Jokowi tidak menganggap TNI angkatan laut itu ada. Jadi ada tapi tiada, lalu buat apa ketika kewenangan memilih diberikan kepada Sang Presiden? artinya yang dipilih itu mempunyai arti bagi dia," sambungnya.
Tak ayal Soleman mempertanyakan mengenai aturan dalam pemilihan panglima TNI yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Dalam Undang-undang itu menyebut bahwa jabatan panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Baca Juga: Terima Tim Musra Relawan Presiden Jokowi, Prabowo Subianto: Pertemuan yang Produktif
"Kenapa karena Aturan (UU No.34 Tahun 2004) itu ada bahwa bergantian tapi kok dilanggar sendiri itu akan tidak baik sekali itu akan menjadi catatan bahwa di zaman Jokowi TNI Angkatan Laut tidak pernah menjadi Panglima TNI walaupun undang-undang mengatur itu bisa," pungkas Soleman.
Perlu diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menegaskan sedang mempersiapkan penggati untuk menggantikan posisi Panglima TNI yang sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.
"Segera, segera kita siapkan penggantinya,” ujar Presiden Joko Widodo di Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Putin Dipastikan Tak Hadir di KTT G20, Rusia Diwakili Menlu Sergei Lavrov
Selain itu Presiden Jokowi mengatakan, nama calon pengganti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan dipilih dari salah satu dari tiga kepala staf TNI.
"Sudah semua di kantong, kan memang harus dari kepala staf yang ada, nanti segera dipilih," sebut Presiden Jokowi.
Diketahui, tiga kepala staf yang kini tengah menjabat yakni Jenderal Dudung Abdurachman (KSAD), Laksamana Yudo Margono (KSAL), dan Marsekal Fadjar Prasetyo (KSAU).
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: