Polres Metro Jakarta Pusat membeberkan duduk perkara insiden viralnya emak-emak mengejar hingga menarik polisi karena disebut-sebut melakukan aksi kekerasan saat demo 11 April berlangsung di Jakarta. Polres Metro Jakarta Pusat pun membeberkan fakta kasus ini.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heriyanto menyebut insiden viral ini terjadi ditengah-tengah aksi demo 11 April 2022 disekitar gedung DPR/MPR, Jakarta. Insiden ini bermula saat anggota polisi sedang melakukan pengamanan disana.
"Sekitar jam 13.45 WIB pada saat petugas melakukan pemeriksaan massa unjuk rasa dari Slipi, Semanggi, Palmerah, ada sebuah mobil Toyota Kijang Inova dari arah Semanggi parkir di lajur dua di Jalan Gatot Subroto," kata AKBP Setyo dalam keteranganya kepada wartawan, Sabtu (16/4/2022).
Anggota polisi bernama Aiptu RM saat itu menegur sopir mobil tersebut dan meminta mobil dipindahkan untuk menghindari kemacetan. Teguran RM mendapat respon yang tidak baik.
Baca Juga: Oknum Polisi Lakukan Kekerasan pada Wanita saat Demo 11 April, Polda Metro: Tidak Benar!
"Tiba-tiba datang seorang perempuan, ibu-ibu dan bilang lagi nunggu logistik. Ditegor lagi agar dipindahkan lagi namun ibu tersebut justru marah-marah," beber Setyo.
Sejurus kemudian, emak-emak tersebut mengejar hingga menarik baju Aiptu RM. Iptu W pun datang untuk melerai kejadian tersebut kemudian membawa Aiptu RM pergi.
Setyo sendiri menyebut aksi ibu-ibu tersebut sebagai bentuk provokasi terhadap massa. Faktanya, tidak pernah ada aksi anggota polisi menendang bagian intim ibu-ibu saat demo 11 April di Jakarta.
"Kejadian tersebut sebetulnya tidak ada. Hanya untuk memprovokasi massa yang sebagian besar berjenggot memakai rompi dan ibu-ibu memakai topi bertulisan khilafah serta massa diduga anarko," pungkas Setyo.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: