Politikus senior Amien Rais menyerukan agar kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan harus berakhir pada Oktober 2024 mendatang.
Pernyataanya datang di tengah isu Jokowi akan melanjutkan kekuasaannya selama tiga periode. Amien Rais menyampaikan pendapatnya melalui Channel YouTube-nya, Amien Rais.
“Duet Jokowi-Luhut yang selama ini menjadi simbol substansi rezim yang sedang berkuasa hari ini, itu sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024!” kata Amien, mantan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN).
“Maka tidak boleh dua oknum ini kemudian menggerakkan berbagai macam cara seperti Orde Baru dulu, di mana rakyat kita ditekan, diancam, untuk meng-goalkan sebuah tujuan politik yang termasuk political crime,” lanjutnya.
Menurut Amien, Jokowi-Luhut menjadi "paranoid rezim", di mana cirinya adalah merasa tidak pernah secure, tidak pernah aman, dan cara menutupi kelemahannya adalah dengan menggertak, mengancam, dengan mengerahkan massa yang masif, dan dengan menggiring opini bahwa duet rezim ini adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan bangsa ini.
“Saya kasihan melihat keadaan sekarang ini, dikerahkan seluruh lurah seantero Indonesia, nanti juga mungkin asosiasi-asosiasi tertentu, kemudian nanti eksponen bangsa, dari para petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, pensiunan ini, dan itu,” paparnya.
“Ini adalah cara yang kosong substansi, abal-abal tidak ada bobotnya, karena ini sangat artificial, seperti balon, kelihatannya besar, tapi begitu kena jarum kecil saja bisa kempes dan jatuh dan kemudian flat,” lanjutnya.
Baca juga: 5 Cara Mengobati Kerinduan dengan Keluarga saat Ramadhan, Anak Rantau Jangan Galau
Amien menduga duet Jokowi-Luhut ini mengalami paranoid, karena kesalahan-kesalahan dan kezaliman yang telah dilakukan oleh duet itu untuk bangsa yang besar ini.
“Pada akhirnya nanti, ketika kabut awan yang gelap ini menjadi terang benderang di masa mendatang, itu nanti, violation of human rights di Papua dan Papua Barat, di Aceh, dan berbagai pulau yang lain, itu akan terkuak,” duga Amien Rais.
“Saya melihat sandiwara politik yang dipertontonkan oleh duet Jokowi-Luhut ini, makin lama makin menggila dan ugal-ugalan,” tambahnya.
Presiden yang Narcissistic Megalomania
Pada video itu, Amien Rais menyebut istilah presiden yang Narcissistic Megalomania. Istilah itu merujuk ke Presiden Jokowi.
“Jokowi Marah-Marah pada menterinya, bahkan menghujat menterinya, lha wong dia sendiri yang milih menteri-menteri itu, jadi sebenarnya Jokowi sedang memarahi dirinya sendiri. Pemimpin itu biasanya dia akan memilih menteri yang sesama jenisnya dengan dia,” kata Amien.
“Jadi presiden ketika marah-marah sama menterinya, sebenarnya sedang memarahi dirinya sendiri,” tambahnya.
Amien menutukan bahwa Jokowi-Luhut sudah mabuk kekuasaan. Padahal telah berkuasa selama 10 tahun.
“Pak Jokowi dan Pak Luhut ini sudah Power-Drunken, sudah mabuk kekuasaan. 10 tahun saja tidak cukup, masih ingin lagi-ingin lagi, nah kalau 3 periode ini tidak kita halangin, takutnya jadi macem-macem. Jadi saya mikir ke depan,” ungkapnya.
“Saya menyampaikan kekhawatiran saya sebagai anak bangsa,” tandas Amien Rais yang tak pernah menyebut nama Wakil Presiden Maruf Amin dalam videonya itu.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: