Minggu, 13 FEBRUARI 2022 • 12:26 WIB

Situasi Rusia-Ukraina Terus Memburuk, Australia Evakuasi Kedubes di Kiev

Author

Gambar satelit menunjukkan pasukan Rusia di Belarus dekat Ukraina. (Maxar Technologies via REUTERS)

Pemerintah Australia mengatakan bahwa mereka sedang mengevakuasi kedutaan besarnya di Kiev, ketika situasi di tengah ancaman Rusia yang akan menginvansi Ukraina.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dalam sebuah pernyataan menjelaskan, Staf kedutaan besar Australia di Kiev diarahkan ke kantor sementara di Lviv, sebuah kota di Ukraina barat yang berjarak sekitar 70 kilometer dari perbatasan dengan Polandia.

"Kami terus menyarankan warga Australia untuk segera meninggalkan Ukraina dengan cara komersial," kata Payne mengutip Reuters via Antara, Minggu (13/2/2022).

Sementara Perdana Menteri Morrison mengatakan bahwa situasi di Ukraina "mencapai tahap yang sangat berbahaya". 

Dia menambahkan bahwa "tindakan sepihak otokratis Rusia untuk mengancam dan menggertak Ukraina, adalah sesuatu yang sepenuhnya dan sama sekali tidak dapat diterima."

Baca juga: Anies: Ada Lebih dari 9.000 Anak Jadi Yatim Piatu karena Covid-19

Amerika Serikat dan Eropa meningkatkan peringatan mereka tentang serangan segera oleh Rusia di Ukraina.

Sementara Kremlin menolak tanggapan diplomatik bersama oleh Uni Eropa (EU) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), terhadap tuntutannya untuk mengurangi ketegangan sebagai tindakan yang tidak sopan.

Rusia selama ini berupaya keras untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh di Eropa pasca-Perang Dingin.

Minta China Bereaksi

Selain mengevakuasi kedutaan besar Australia di Kiev, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyerukan kepada China untuk tidak tetap "tenang dan diam" mengenai krisis di Ukraina.

Morrison, yang pemerintahannya memiliki hubungan dingin dengan China, juga meminta Beijing untuk berbicara atas nama Ukraina setelah China mengkritik pertemuan para menteri luar negeri AS, Australia, Jepang dan India di Melbourne pekan lalu.

"Pemerintah China dengan senang hati mengkritik Australia ... namun tetap diam terhadap pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina," kata Morrison dalam sebuah konferensi pers.

"Koalisi otokrasi yang kita lihat, yang berusaha untuk menggertak negara lain, bukanlah hal yang Australia anggap enteng," ujar Morrison.

Hubungan antara Australia dan negara mitra dagang utamanya--China, memburuk setelah Canberra melarang Huawei Technologies beroperasi di jaringan internet 5G-nya pada 2018.

Selain itu, pemerintah Australia memperketat undang-undang terhadap campur tangan politik asing dan mendesak penyelidikan independen terhadap asal-usul Covid-19.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: