Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi hujan yang diprakirakan terjadi selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
BMKG menyebut 96,8 persen wilayah Indonesia diprediksi masih berada dalam kondisi musim hujan selama periode itu.
"Natal dan tahun baru umumnya dalam posisi masih musim hujan. Artinya wilayah Indonesia 96,8 persen itu telah memasuki musim hujan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, seperti yang dikutip Indozone dari Antara, Kamis (23/12/2021).
Ia menambahkan untuk puncak musim hujan sendiri diperkirakan waktu terjadinya akan berbeda di setiap wilayah Indonesia. Contohnya di Provinsi Sumatera Utara, puncak musim hujan diprediksi terjadi sejak November 2021 hingga akhir Desember 2021.
Adapun beberapa wilayah lain di Indonesia akan memasuki puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022 yang terjadi secara bertahap dalam waktu tidak bersamaan.
"Ini kita lihat bahwa saat Natal dan tahun baru akan masih terjadi hujan. Biasanya kalau untuk Sumatera Utara itu, terjadi siang menjelang sore atau malam hari," terang dia.
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat perlu mewaspadai gangguan-gangguan cuaca, seperti sirkulasi siklonik yang merupakan daerah pertemuan angin yang saat ini terpantau berada di Semenanjung Malaysia dan sebelah barat Bengkulu.
"Ini akan menyuplai uap air, sehingga menambah curah hujan di Sumatera Utara. Ada lagi yang perlu diwaspadai hujan lebat disertai petir di Sumut, seperti Mandailing Natal, Tapanuli Selatan dan Nias sudah terjadi banjir," tegas dia.
"Kita perkirakan kondisi cuaca di Sumatera Utara ini sampai pertengahan Januari atau Februari, karena kita pada saat merilis musim hujan 2021/2022 masih dipengaruhi fenomena La Nina," sambung Guswanto.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: