Seorang wanita asal Connecticut, Amerika Serikat ini harus berurusan ke polisi usai tertangkap basah melakukan penipuan ke suaminya sendiri.
Dikutip dari Oddity Central, Jumat (19/11), wanita bernama Donna Marino terbukti telah mencuri uang berupa cek pensiun. penghasilan Jamsostek dan pembayaran kompensasi pekerja milik sang suami yang mengidap penyakit Alzheimer, dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp8,5 miliar.
Sang suami diketahui memang punya ketakutan besar akan penyakit Alzheimer. Walau ia belum pernah datang ke dokter untuk memeriksakan keadaan tubuhnya, namun ia yakin punya penyakit tersebut karena dulu sang ibu juga mengidap Alzheimer.
Ketakutan itu kemudian dimanfaatkan oleh Donna untuk mengambil uang sang suami dari rekeningnya untuk menyalurkannya ke rekening sang ibu. Ia menipu sang suami dengan menyebut kalau ia mempunyai penyakit Alzheimer. Sang suami pun percaya kepadanya dan langsung menyerahkan semua urusan keuangan kepada Donna.
Namun suatu ketika, sang anak menemukan kartu kredit yang tidak diketahui ayahnya. Sang anak pun langsung melaporkan ke polisi dan yakin kalau Donna telah melakukan manipulasi terhadap uang ayahnya.
Kepada polisi, Donna mengatakan kalau uang itu dipakai untuk membantu keluarganya. Namun, ia tetap didakwa dengan pencurian besar tingkat pertama dan pemalsuan tingkat ketiga.
Donna telah ditangkap pekan lalu oleh polisi, namun kemudian dibebaskan dan akan diadili lagi pada 29 November 2021.
Sang suami yang mengetahui istrinya telah melakukan penipuan hanya bisa termenung dan menangis.
“Dia menatapku dan dia berkata, 'Sayang, apakah ini benar? Apakah saya bangkrut?' Dan saya berkata, 'Ya, Ayah, Anda bangkrut,' dan dia menangis," kata anak mereka, Elena Marino.
“Bayangkan ayahmu menangis padamu. Itu mengerikan. Dan dia seperti, 'Apakah saya menderita Alzheimer?' Dan saya seperti, 'Ayah Anda tidak menderita Alzheimer. Dia berbohong padamu.'” sambungnya lagi.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: