Minggu, 31 OKTOBER 2021 • 15:36 WIB

Salut! Vaksinasi di Gunungkidul Sudah 78,88 Persen, Kasus Aktif COVID-19 Tinggal 18 Pasien

Author

Tulisan 'Gunungkidul' di dekat gapura perbatasan Gunungkidul-Bantul. (Google Map)

Kabar baik datang dari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kasus aktif COVID-19 di kabupaten yang terkenal dengan pesona keindahan pantainya itu kini tinggal tersisa 18 pasien. 

Hal tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa. Di Gunungkidul sendiri, tercatat ada 17.903 kasus positif COVID-19 sejak awal Pandemi COVID-19 melanda hingga hari ini.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, dalam empat hari terakhir, perkembangan kasus harian COVID-19 di Gunung Kidul membaik.

Pada Kamis (28/10) dan Jumat (29/10) sempat nihil kasus. Namun sayangnya, pada Sabtu (30/10) bertambah tiga kasus baru, dan hari ini, Minggu (31/10/2021), bertambah dua kasus.

"Hari ini, yang selesai perawatan sebanyak tiga pasien sehingga kasus aktif, baik yang dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri sebanyak 18 kasus. Semoga kasus COVID-19 terus membaik, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan normal kembali," kata Dewi, seperti dilansir Antara.

Meninggal 1.027 Orang

Bukit Teletubbies di Desa Duwet, Wonosari, Gunungkidul. (Foto: Indozone/Abul Muamar)

Dewi menjelaskan, selama pandemi COVID-19, jumlah kasus di Gunung Kidul mencapai 17.903 kasus dengan rincian sembuh sebanyak 16.858 kasus dan meninggal dunia sebanyak 1.027 kasus. Kasus COVID-19 di Gunungkidul menjadi yang terendah dibanding empat daerah tingkat II lainnya di DIY, yakni Kota Jogja, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Kulonprogo.

"Kami mengharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, supaya tidak ada penambahan kasus COVID-19. Ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menjadi kunci dari rendahnya COVID-19," katanya.

Adapun 11 dari 18 kecamatan di Gunungkidul yang saat ini sudah tidak ada pasien COVID-19 lagi, yakni Gedangsari, Girisubo, Ngawen, Paliyan, Panggang, Patuk, Purwosari, Rongkop, Saptosari, Tanjungsari dan Tepus.

Sedangkan kecamatan yang masih terdapat pasien COVID-19, yakni Karangmojo 5 kasus, Nglipar satu kasus, Ponjong satu kasus, Playen 3 kasus, Semanu satu kasus, Semin 3 kasus dan Wonosari 4 kasus.

"Dilihat dari kasus yang ada di kecamatan, zona hijau di Gunung Kidul hampir mencapai 100 persen," imbuh Dewi.

Vaksinasi 78,88 persen

Hutan jati putih di Mulo, Wonosari, Gunungkidul mengering. (Foto: Indozone/Abul Muamar)

Sebelumnya, Dewi menyampaikan bahwa berdasarkan rekap data di instansinya, vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Gunungkidul sudah mencapai angka 78,88 persen.

Masyarakat rentan, dalam hal ini lansia dan difabel, masih menempati capaian terendah yakni 57,85 persen, disusul layanan publik 63,59 persen, dan masyarakat umum 81,74 persen.

"Program vaksinasi COVID-19 terus gencar dilakukan. Terutama demi mengejar capaian target di akhir tahun 2021 ini," kata Dewi.

Berbagai upaya dilakukan Dinkes Gunungkidul untuk mengejar capaian tersebut. Antara lain dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, memperbanyak lokasi layanan, hingga melakukan door to door atau langsung ke rumah warga.

"Kami berharap partisipasi masyarakat mengikuti vaksinasi semakin tinggi, dan semakin cepat target vaksinasi segera terealisasi," katanya.

Vaksin Nyaris Mubazir

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty. (ANTARA/Sutarmi)

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Gunungkidul, Sumitro mengatakan, vaksin COVID-9 jenis Astra Zeneca yang ada di laboratorium akan segera habis masa berlakunya.

Karenanya, agar tidak mubazir, pihaknya langsung mendistribusikan stok vaksin Astra Zeneca yang ada untuk vaksinasi ke masyarakat umum. Salah satunya kegiatan vaksinasi di Kantor Dinkes, di mana warga bisa memilih merek vaksin yang disediakan.

"Kita berupaya habiskan stok vaksin Astra Zeneca. Kemudian vaksin yang ED (Expired Date) akhir bulan ini sudah kami kembalikan ke pusat," katanya.

Meski sudah dikembalikan, Sumitro mengatakan tetap menyisakan sedikit persediaan yang ada dari vaksin Astra Zeneca. Pihaknya menyimpan sekitar 200 dosis vaksin.

Ia mengatakan sisa vaksin akan tetap digunakan untuk pelayanan sampai akhir bulan. Adapun untuk persediaan baru vaksin Astra Zeneca dari pusat disebutnya belum datang.

"Sisa vaksin tersebut kami gunakan untuk pemberian dosis pertama dan kedua ke masyarakat," kata Sumitro.

Pantau PTM

Gapura masuk Gunungkidul. (Google map)

Untuk mencegah kasus kembali bertambah dan mencegah klaster baru COVID-19, pihak Dinkes Gunungkidul melakukan pemeriksaan penapisan di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) mulai diberlakukan.

"Rencananya tiap bulan akan ada pemeriksaan atau skrining," kata Dewi.

Kata Dewi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan penapisan pada siswa sekolah karena saat ini belum seluruh pelajar selesai menjalani vaksinasi COVID-19.

Pemeriksaan COVID-19 secara acak pada siswa rencananya dilakukan dengan dukungan mobil layanan tes PCR bantuan Polri.

"Mobil PCR ini akan sangat bermanfaat sekali untuk itu. Hasil PCR juga bisa cepat keluar," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: