Minggu, 19 SEPTEMBER 2021 • 10:57 WIB

Atlet Wushu, Manuel Prima Siap Sumbang Medali untuk Sumut di PON Papua

Author

Manuel Prima Siahaan (ANTARA/HO)

Manuel Prima Siahaan adalah salah seorang atlet wushu andalan Sumatera Utara. Dia siap tampil maksimal di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dan membawa pulang medali untuk kontingennya. Bahkan, ia mengaku sudah melakukan persiapan matang.

"Tentunya untuk bisa meraih medali yang paling penting adalah persiapan. Nah persiapan itu sudah jauh-jauh hari dilaksanakan demi prestasi maksimal di PON Papua," katanya Sabtu (18/9/2021).

Pria kelahiran Medan, 12 November 2001 itu akan bertanding di PON Papua untuk kelas sandha (tarung) 60kg. Saat ini ia terus fokus latihan di bawah binaan pelatih Salwi Simbolon dan Nerry Simanullang.

Putra dari pasangan Bangun Siahaan dan Tianur Napitupulu ini, mulai mengenal olahraga bela diri wushu sejak umur 16 tahun. Tepatnya saat menjadi pelajar SMK Negeri 1 Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara.

Ia tertarik dengan olahraga tersebut karena semua gerakan ada dan semua bagian tubuh bisa digunakan sehingga berbeda dengan bela diri lain.

Sejak itu, anak kedua dari empat saudara itu terus menimba ilmu bela diri asal Tiongkok tersebut dengan mengikuti seleksi PPLP Sumut 2017. Setelah lolos seleksi, ia yang berdomisili di Desa Lobu Siregar 2, Kecamatan Siborong-borong, harus hijrah meninggalkan kampung halamannya.Tak lain untuk bergabung dengan atlet lainnya di PPLP Sumut yang terletak di Kecamatan Medan Sunggal.

Di PPLP Sumut, pemilik tinggi 170 cm tersebut mendapat binaan untuk mengembangkan sayap di olahraga wushu nomor sanda dari pelatih Hotma Purba dan Noel Sirait.

Selama menjadi atlet wushu sanda, ia akui dirinya telah mencetak segudang prestasi. Di antaranya meraih perak Kejurda Wushu Sanda Sumut 2018, emas Piala STOK Bina Guna Medan 2018 hingga perak kejuaraan Wushu Piala Kapoldasu 2018.

Selain itu, ia juga meraih medali emas dan dinobatkan sebagai atlet terbaik Kejuaraan Wushu Tingkat Junior Pematangsiantar 2019, emas Kejurda Wushu Sumut 2019 dan perak di Pra PON Semarang 2019.

"Prestasi yang telah diraih berkat hasil kerja keras saya dan motivasi dari pelatih serta dukungan kedua orang tua,” ungkapnya.

Saat ini ia sedang menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda). Menurutnya latihan terberat yang harus dijalani adalah latihan teknik dan fisik. Dia menekuni latihan tersebut setiap Senin hingga Sabtu pada pagi dan sore.

"Paling berat memang latihan teknik karena sangat menguras tenaga. Sebab, saya bukan hanya mengeluarkan tenaga untuk menendang dan memukul lawan, tapi juga kena pukulan. Dengan latihan keras, stamina saya mudah-mudahan meningkat sehingga dapat tampil prima pada laga nanti," harapnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Diduga Korupsi Rp1,9 M, Eks Bupati Labusel Wildan Aswin Segera Disidang
Keluarga Halangi Polisi Jemput 2 Maling Pembobol Kafe di Sunggal
Kakek Tanpa Identitas Tewas Mengenaskan di Emperan Jalan, Ada Uang 100 Ribu Disekitarnya
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: