Jumat, 17 SEPTEMBER 2021 • 13:44 WIB

Ini Rekaman Video Cerita Kronologi Kekejaman KKB di Papua, Siksa Nakes Hingga Membunuh

Author

Seorang Nakes Lelaki, Selo (kiri kedua) sedang menceritakan kronologi Kekejaman KKB terhadao Nakes. (foto/istimewa)

Beredar luas video hingga viral di media sosial, tentang memilukannya cerita kronologi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyiksa Tenaga Kesehatan (nakes) Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Di video tersebut, seorang nakes lelaki, Selo, mengatakan bahwasanya seorang dokter yang lari ke arah Mado, dihadang KKB serta dipukuli dengan besi hingga ditendang kea rah jurang. Kemudian, ia katakan pada pukul 09.11 WIT, KKB bergerak lagi menuju ke barak kedua, di mana barak itu merupakan tempat Selo dan enam teman nakes lainnya.

“Pada saat itu juga mereka (KKB) melakukan hal yang sama, menghancurkan kaca-kaca jendela dan juga memukul pintu-pintu serta berusaha masuk ke dalam untuk menyerang kami,” katanya dengan nada yang terbata-bata dan air mata yang berilinang, seperti yang dikutip Indozone, Jumat, (17/9/2021).

Tidak hanya itu saja, ia katakana KKB juga menyiram bensi di sekitar barak medis dan juga membakarnya. Dikatakannya, di saat pembakaran terjadi, hanya dirinya dengan paman Patra serta ketiga suster.

“Sementara, paman Eman (nakes) pada saat itu berada di dalam Puskesmas karena sedang buang air besar. Jadi, sat terjadi kebakaran, saya meminta kepada ketiga teman putri saya (suster) untuk keluar dari barak itu. Tetapi mereka tidak bisa mengantisipasi makanya mereka lebih memilih di dalam karena lebih tenang,” ujarnya.

Namun makin lama, asap makin tebal dan barak medis semakin terbakar. Jadi, ia dan ketiga suster itu mengurungkan diri ke kamar mandi agara aman. Kemudian, sekira 09.20 WIT kedaan makin memburuk sehingga dirinya mengajak ketiga suster tersebut keluar dari kamar mandi dan barak tersebut.

“Pada saat kami berusaha lari meghindari amukan KKB, kami lari ke depan tetapi KKB sudah menghadang kami. Kemudian saya merangkul ketiga suster menuju ke jurang belakang barak medis, ternyata sudah ada KKB di situ dengan dilengkapi senjata dan busur serta anak panah,” katanya,

Akhirnya, ia amankan ketiga suster ke rumah warga yang teredekat dari barak itu. Namun, sesampainya di situ, KKB sudah ingin membakar rumah warga tersebut. Tetapi, ia akui tetap membawa ketiga suster untuk menganamkan di dalam kamar mandi rumah masyarakat itu.

“Sekitar 30 menit kami berada di kamar mandi itu, kondisi semakin berutal dan KKB semakin membabi buta sehingga memah teman kami, paman Imanuel, kemudian mereka juga membakar rumah-rumah warga dan juga pasar serta ban dan rumah distrik yang ada di sekitaran barak medis itu,” ungkapnya.

Melihat kejadian semakin berutal, membuat dirinya mengambil keputusan untuk mengamankan diri. Selain itu, ia katakan dalam tiga detik saja, ia akui dirinya tidak sanggup mengamankan tiga suster dalam hitungan detik. Sebab, KKB mengejarnya dengan busuru serta dengan anak panah.

“Karena tidak dapat melarikan lagi, akhirnya mereka dapat menemukan jurang yang terjal, ke dalamannya sekitar 500 meter dengan sudut ketajaman 90 derajat. Tanpa piker Panjang, kami berempat sepakat untuk melompat,”

  “sesampai di bawah, kami pikir sudah aman dari kejaran KBB, tetapi mereka malah mengejarnya, Kami pun langsung terjun ke bawah,” sambungya.

Ketika melompat ke jurang, ia dan temanya, mereka tersangkut di pepojonan dan semak-semak.

“Suster Cris sangkut di pohon, suster Ela terangkut ke semak-semak, sementara suster Anti melompat ke dalam jurang 150 meter dan Ia juga tersangkut di semak-semak,” ujarnya.

Bahkan tidak sampai di situ saja, ia mendapati ketiga suster tersebut tetapi dirinya tidak ditemukan oleh KKB sebab ia bersembunyi di baling tebing yang tinggi. Kemudian, KKN pun mulai lagi membabi buta untuk menyiksa suster.

“Mereka (KKB) membabi buta menelanjangi suster dengan keji, mereka telanjangi suster dengan merobek baju suster dengan parang mereka, mulai dari baju sampai celana dalam semuanya. Mereka bertiga ditelanjangi dan dianiaya secara tidak manusiawi,” ucapnya dengan menangis.

“Pahak mereka (suster) pun ditikam, mukanya juga ditonjok, kemudian sembari KKB meminta maaf juga menikam  kemaluan suster, kejadian pun semakin brutal karena mereka semakin banyak. Sementara suster-suster itu pingsan dan didorong ke dalam jurang,” katanya.

Ia katakana, yang didorong pertamna ke jurang adalah suster Cristin, yang kedua suster Anti dan suster Ela. Namun dengan keadaan itu pun KKB ke bawah jurang untuk melihat kondisi ketiga suster itu. Sehingga menemukan suster Ela dan membunuhnya.

Sementara, suster Anti dan Cristin dapat menyelamatkan diri meskipun dengan keadaan badan sudah kelimpungan. seperti diketahui, Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali membakar Puskesmas Okhika, perumahan nakes, rumah kepala puskesmas, bangunan SD dan SMP, rumah guru, serta balai kampung di Distrik Okhika, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin (13/9).

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Papua Talk (@papua_talk)

Artikel Menarik Lainnya:

 

 

INDOZONE.ID - Detik-detik Koruptor Bank Mandiri Rp120 Miliar Ditangkap, Jaksa Ciduk Aryo di Kota Bandung
Terkuak Identitas Perampok Toko Emas Simpang Limun Medan, Ternyata Sindikat di Riau
Memilukan, Lihat Ibunya Dipukuli Preman, Anak Wanita Pedagang Pasar Gambir Tembung Trauma

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: