Jumat, 27 AGUSTUS 2021 • 09:31 WIB

Sambil Selesaikan Misi Evakuasi, AS Siap Hadapi ISIS pasca Tentara Tewas di Bandara Kabul

Author

Marinir AS bersama Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, memberikan batuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan. (Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS).

Pasukan Amerika Serikat di Kabul bersiap menghadapi lebih banyak serangan ISIS sambil menyelesaikan misi evakuasi, kata para pejabat AS, ketika tentara AS yang tewas dalam serangan Kamis (26/8) di Kabul bertambah menjadi 13 orang.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah personel AS yang tewas kemungkinan akan bertambah lagi. Belasan orang terluka dalam serangan itu.

Sementara itu, militer AS mengatakan bahwa, selain 13 tentara tewas, ada 18 orang yang terluka. Mereka sedang akan dievakuasi dengan pesawat angkut militer C-17 --yang memiliki fasilitas bedah, kata militer.

Serangan pada Kamis menandai pertama kalinya korban berjatuhan di pihak militer AS di Afghanistan sejak Februari 2020 dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan Amerika di negara itu dalam satu dekade.

Setidaknya dua ledakan menghantam kerumunan orang, yang memadati gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai dan panik berusaha meninggalkan Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan hampir dua minggu lalu. 

Baca Juga: Penampakan Ustad Yahya Waloni di Bareskrim Polri, Ditangkap karena Sebut Alkitab Dongeng

Kepadatan di bandara Kabul masih berlangsung menjelang tenggat 31 Agustus Presiden AS Joe Biden menarik pasukan Amerika --setelah berada di negara itu selama dua dekade. 

Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengatakan bahwa salah satu pelaku bom bunuh diri menargetkan "para penerjemah dan orang-orang yang bekerja sama dengan tentara Amerika."

Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat militer AS, mengatakan dalam acara jumpa pers bahwa ledakan itu diikuti dengan baku tembak.

McKenzie mengatakan ancaman dari ISIS tetap ada di samping "aliran ancaman aktif lainnya."

"Kami yakin keinginan mereka adalah terus melakukan serangan dan kami perkirakan serangan-serangan itu akan terus berlangsung --dan kami sedang melakukan segala upaya untuk bersiap-siap," kata McKenzi.

McKenzie menambahkan bahwa potensi serangan di masa depan dapat mencakup roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang mencoba masuk.

McKenzie mengatakan dia tidak melihat apa pun yang akan meyakinkannya bahwa pasukan Taliban telah membiarkan serangan itu terjadi.

Para pejabat AS mengatakan satu bom diledakkan di dekat Gerbang Biara bandara dan yang lainnya dekat dengan Hotel Baron di dekatnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: