Saat ini Indonesia masih dalam masa pandemi COVID-19, oleh karena itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa peserta upacara 17 Agustus di tempat dinasnya dibatasi.
Menurutnya, peserta upacara peringatan HUT Ke-76 RI yang akan digelar di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/8/2021), dibatasi sekitar 30 orang dan peserta lainnya bisa mengikuti secara virtual.
"Para peserta yang hadir saat pelaksanaan upacara nanti, mayoritas mengikutinya melalui virtual," kata Eri seperti dilansir ANTARA, Minggu (15/8/2021)
Adapun peserta yang hadir di lokasi, lanjut dia, jumlahnya dibatasi maksimal 30 orang, di antaranya wali kota, wakil wali kota, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, serta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Untuk Paskibra pada tahun ini, pihaknya menggunakan pasukan delapan. Artinya, kata dia, hanya ada petugas inti pengibar bendera pusaka tanpa pengiring atau pengawal.
"Sebenarnya ada 17 (pengiring) dan 45 (pengawal). Akan tetapi, yang kami gunakan pasukan delapan pengibar bendera," ujarnya.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Bisa Ciptakan Generasi Tangguh, Asal...
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menjelaskan bahwa pemilihan pasukan delapan itu karena kondisi yang tidak memungkinkan. Hal ini diterapkan pula guna cegah terjadinya kerumunan.
"Karena keterbatasan tempat dan jumlahnya juga tidak memungkinkan menggunakan pasukan 45," katanya.
Oleh karena itu, Eri berharap anggota Paskibraka yang terpilih menjadi petugas saat upacara di halaman balai kota agar dapat menjalankan amanat itu sebaik mungkin. Pasalnya, tidak semua orang punya kesempatan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka.
"Tidak semua orang punya kesempatan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka," katanya.
Eri menilai anggota Paskibraka adalah orang-orang pilihan. Bahkan, sebelum mengemban amanah sebagai petugas Paskibra, mereka harus melalui pelatihan dan keterampilan.
"Saya sampaikan kepada Paskibraka, sampai kapan pun mereka harus cinta tanah airnya, cinta pada bangsa dan negara harus ditanamkan pada diri," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, upacara yang dirayakan secara sederhana tidak mengurangi kekhidmatan atas peringatan hari bersejarah itu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: