Angka kemiskinan di Ibukota naik sebanyak 0,03 persen, yakni kini menjadi 4,72 persen pada periode September 2020 hingga Maret 2021. Hal itu diinformasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.
Dalam konferensi persnya secara virtual, Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga menyebutkan bahwaangka tersebut setara dengan 501.000 warga.
"Kalau kami uraikan 4,72 persen itu setara 501.000 orang yang jatuh ke dalam jurang kemiskinan," ucap Buyung, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: Viral Polisi Atur Lalu Lintas Sambil Lenggak-Lenggok di Jalan, Bokongnya Lentur Bak Penari
Meskipun terjadi peningkatan, ia mengatakan angka tersebut lebih rendah dibandingkan kenaikan angka kemiskinan yang terjadi pada periode Maret hingga Agustus 2020 lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun pada periode Maret hingga Agustus 2020 tersebut, angka kemiskinan naik 0,19 persen, dan menjadi 4,69 persen.
Ia menjelaskan, salah satu faktor lonjakan pada periode itu terjadi dikarenakan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.
BPS DKI pun mencatat terjadi perlambatan laju kemiskinan pada periode September 2020 sampai Maret 2021. Hal itu tak terlepas dari pelonggaran aturan dan bantuan sosial (bansos).
"Mungkin juga karena bantuan-bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk menanggulangi Covid-19," terangnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: