Detik-detik mengerikan angin puting beliung hingga mengakibatkan 80 rumah rusak terekam video warga Jalan.H.M Puna Sembiring di Desa Tanjung Anom, Deliserdang, Sumatera Utara.
Tampak dari dalam rumah seorang merekam video saat hujan disertai angin kencang. Dalam waktu sekejab saja berkisar hitungan menit, angin langsung merusak atap rumah warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Indozone.id, perumahan Griya Permata IV 50 unit rumah yang siap huni dan baru saja di bangun rusak, sedangkan 20 unit rumah yang sudah dihuni warga juga mengalami kerusakan.
Ridho pengawas perumahan menyebutkan kalau peristiwa angin puting beliung itu terjadi pada, Senin (29/6/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Hujan berlangsung kurang lebih 30 menit. Lalu ada angin kencang mulai dari kantor hingga di blok D terdampak langsung, luar biasa," kata Ridho yang ditemui Indozone di lokasi.
Atas kejadian itu pihak perumahan langsung menghubungi pihak Desa hingga bisa didata oleh Kecamatan untuk keperluan Dinas Sosial.
Mereka juga membantu warga yang terdampak langsung dengan menyiapkan rumah-rumah yang belum ditempati untuk bisa mereka tinggali sementara.
Pihak perumahan berhadap pihak PLN bisa cepat bekerja supaya mereka bisa memiliki penerangan saat malam hari. Pasalnya setelah terjadi badai, beberapa kabel listrik ada yang terputus hingga rusak dihantam angin.
Akibat hantaman badai angin puting beliuang itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sudah mendirikan tenda guna menampung warga yang terdambak.
"Ada warga yang menerima dan ada juga yang menolak," kata Ridho.
Lihat videonya di sini:
Bocah tewas tertimpa atap
Sementara itu di kawasan Kompleks Grand Residence 3 sekira pukul 17.30 Wib angin kencang disertai hujan membuat atap rumah milik Luqman Saksono terbang hingga kurang lebih 100 meter yang akhirnya menimpa canopy milik Romulo Makarios Sinaga,Senin (28/6/2021).
Akibat peristiwa tersebut satu orang anak lelaki bernama Taufiq Al Hidayah (7 tahun ) meninggal dunia.
Luqman Saksono , mengatakan peristiwa tersebut tidak diketahui secara pasti.
"Yang meninggal anak saya bernama. Taufiq baru tamat sekolah taman kanak-kanak.Saya dapat kabar dari ibunya Lela Rahmadhani," ucap yang saat itu baru pulang kerja.
Ia mengatakan bahwa anaknya meninggal karena tertimpa batu.
"Tetangga saya melihat ada angin kencang lalu atap rumah terbang lalu menimpa rumah tetangga. Dan anak saya sudah dibawa ke rumah orangtua, jadi saya mau pergi melihatnya," kata Luqman.
Sedangkan , Romulo Makarios Sinaga yang rumahnya tertimpa mengatakan tidak mengetahui persis kejadian karena mendapatkan informasi dari tetangganya.
"Saya tahunya rumah saya tertimpa atap rumah tetangga karena ada tetangga yang menghubungi termasuk adik ipar saya," ucap Romulo.
Sedangkan, Lidermawan Telaumbanua adik ipar Romulo mengatakan bahwa saat itu hujan deras melanda secara tiba-tiba dikejutkan dengan dentuman yang begitu keras.
"Saya lagi didalam rumah saat hujan tiba -tiba ada suara dentuman keras akhirnya saya buka pintu tidak saya lihat dari jendela canopy rumah sudah rubuh," katanya.
Sedangkan salah seorang warga mengatakan melihat langsung angin kencang dengan hujan.
" Anginya kencang kali sama hujan langsung atap rumah tetangga itu melayang-layang langsung menimpa rumah Bapak Romulo Sinaga ," katanya.
Sekira pukul 19.00 Wib jajaran kepolisian dari Polsek Medan Patumbak turun ke lokasi serta mendata korban luka dan meninggal dunia.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: