Media pemerintah Korea Utara merilis komentar pemimpin tertinggi Kim Jong-un sesaat sebelum perwakilan khusus Presiden Joe Biden untuk Korea Utara, Sung Kim, tiba di Korea Selatan untuk pembicaraan mengenai diplomasi nuklir yang terhenti dengan Korea Utara.
Kim Jong Un memimpin pertemuan pleno selama empat hari dari Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, yang dia panggil untuk membahas upaya menyelamatkan ekonomi Korea Utara yang suram.
Ekonomi negara komunis itu semakin terluka karena salah pengurusan dan sanksi Amerika Serikat (AS) yang diperburuk lockdown karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kim Jong Un Akui Korea Utara Dilanda Krisis Pangan, Harga Pisang Tembus Rp640 ribu
Kantor Pusat Berita Korea melaporkan jika saat menutup pertemuan tersebut, Kim Jong-un bersumpah untuk mengatasi kesulitan ekonomi Korea Utara. Kim sebelumnya memerintahkan pemerintahnya untuk mempersiapkan dialog dan konfrontasi dengan Amerika Serikat.
AS telah mendesak Korea Utara untuk meninggalkan ambisi senjata nuklirnya dan kembali bernegosiasi.
Sementara Kim Jong-un mengancam untuk meningkatkan penangkal nuklirnya dan mengatakan nasib diplomasi dan hubungan bilateral tergantung pada apakah Washington akan terus mengeluarkan melakukan 'kebijakan bermusuhan'.
Kim membuka pleno Komite Sentral pada hari Selasa dengan memperingatkan potensi kekurangan pangan, mendesak para pejabat untuk menemukan cara untuk meningkatkan produksi pertanian karena situasinya semakin genting.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: