Pangeran Harry mengatakan dia menyalahgunakan alkohol untuk mengurangi rasa sakitnya karena kehilangan sang ibu, Putri Diana, pada tahun 1997.
Pangeran Harry mengaku trauma kehilangan Putri Diana yang tewas dalam kecalakan mobil di Paris. Saat itu usia Pangeran Harry masih 12 tahun.
Pangeran Harry juga menuduh keluarga kerajaan Inggris mengabaikan dia dan istrinya Meghan ketika Meghan berencana untuk bunuh diri. Semua itu dilakukan Pengeran Harry untuk membuat dirinya menjadi lebih baik.
"Saya rela minum alkohol, saya mau memakai obat-obatan, saya mau mencoba dan melakukan apa pun yang membuat saya merasa lebih baik," kata Harry kepada Oprah Winfrey dalam serial Apple TV mengenai kesehatan mental, dikutip dari Reuters pada Sabtu (15/5/2021).
Pangeran Harry mengatakan bahwa ia tidak menikmati minuman tersebut, melainkan hanya untuk menutupi rasa sakit yang tidak pernah dilihat orang pada dirinya.
Pangeran Harry mengatakan kehilangan ibunya membuatnya takut kehilangan istrinya ketika Meghan bergumul dengan pikiran untuk bunuh diri, meski dia mengatakan keluarga kerajaan Inggris mengabaikan mereka berdua.
"Hal yang menghentikan Meghan adalah betapa tidak adilnya untuk saya setelah semua yang terjadi pada ibuku dan kini berada dalam posisi kehilangan perempuan lain dalam hidup, dengan janin di dalam perutnya, bayi kami," ujarnya.
Dia kemudian membeberkan perlakuan keluarga Kerajaan Inggris kepada dirinya dan sang istri.
"Saya benar-benar merasa tidak berdaya. Saya pikir keluarga saya kan membantu, tapi setiap permintaan, permohonan, peringatan, apa pun itu, hanya disambut dengan diam atau diabaikan," kata Pangeran Harry.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: