Selasa, 11 MEI 2021 • 19:36 WIB

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 20 Warga Palestina, Diantaranya ada Anak-anak

Author

Seorang anak laki-laki Palestina yang terluka dilarikan ke rumah sakit setelah serangan udara Israel di sebuah gedung, di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza 11 Mei 2021. (photo/REUTERS/Mohammed Salem)

Bentrokan kekerasan atas Yerusalem meningkat secara dramatis pada  Senin (10/5) waktu setempat.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 20 orang, termasuk sembilan anak-anak, tewas oleh serangan udara Israel yang diluncurkan setelah kelompok militan Palestina menembakkan roket di dekat Yerusalem.

Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata, peluncur roket, dan pos militer di Gaza setelah gerilyawan di Gaza melintasi garis merah dengan menembaki daerah Yerusalem untuk pertama kalinya sejak perang 2014.

Tembakan roket dan serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam, dengan warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai.

Militer Israel tidak segera mengeluarkan komentar tentang jumlah korban tewas, tetapi jika jumlahnya akurat, itu akan menandai salah satu hari paling berdarah di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Terjadi Aksi Penembakan di Sekolah Rusia, Tewaskan Guru dan Pelajar

Pejabat militer Israel menyebut serangan roket itu sebagai "serangan hebat terhadap Israel" dan mengklaim tembakan roket dari Palestina telah melukai satu orang setelah sebuah kendaraan diserang di selatan.

Militer Israel membalas dengan menyerang sasaran militer Hamas dan mengirim lebih banyak pasukan ke Gaza.

Disisi lain, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Senin (10/5) waktu setempat, mengatakan bahwa "tindakan Israel di wilayah Palestina adalah bentuk rasisme yang paling keji."

"Upaya untuk mengusir orang-orang Sheikh Jarrah (di Yerusalem) dari rumah mereka bukanlah masalah hukum, namun masalah politik, dan peradilan Israel secara politis diarahkan untuk melawan kehadiran Palestina di kota tersebut," kata Shtayyeh.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: