Jumat, 19 MARET 2021 • 15:56 WIB

Pria Ini Pura-pura Jadi Agen 'Sugar Daddy', Tipu Puluhan Wanita Untuk Berhubungan Seks

Author

De Beers Wong Tian pria Singapura pelaku penipuan wanita. (Foto:The Star)

Konon untuk menguji kedahsyatan hubungan intim, seorang pria di Singapura menipu setidaknya 11 orang wanita dengan berpura-pura sebagai agen 'sugar daddy' kaya raya.

Ketika dua korban mencoba memutuskan hubungan dengannya, penipu De Beers Wong Tian Jun mengancam akan menyebarkan foto telanjang mereka.

Dia juga memberi tahu pasangan itu bahwa untuk menghentikannya, mereka harus berhubungan seks dengannya lagi seperti yang dilansir Indozone dari The Star.

"Sugar daddy" adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pria kaya raya yang bersedia mengeluarkan uangnya secara royal untuk berbelanja.

Seringkali, pada wanita-wanita yang lebih muda dengan imbalan tentunya teman untuk tidur bareng.

Wong (39), mengaku bersalah di pengadilan distrik pada Kamis (18/3/2021) atas 10 dakwaan, termasuk beberapa dakwaan penipuan.

Dua puluh enam dakwaan lainnya akan dipertimbangkan selama hukuman.

Awalnya pada 2015, Wong melihat-lihat iklan pekerja seks online dan menyadari bahwa dia tidak mampu membayar untuk layanan mereka.

Orang Singapura itu kemudian membuat rencana licik dengan membuat postingan di situs web online Locanto, jasa prostitusi online - yang dia sebut sebagai "sugar babes" - untuk memberikan layanan seksual kepada "Sugar Daddy" dengan imbalan uang tunai.

Setidaknya 11 wanita berusia antara 18 dan 24 tahun menanggapi iklan Wong antara April 2015 dan Januari 2016.

Wong berbohong kepada mereka, mengklaim dirinya memiliki klien yang dapat membayar mereka antara Rp 85 juta dan Rp 214 juta sebulan untuk layanan mereka.

"Dia juga memberi tahu mereka bahwa, untuk mendapatkan 'sugar daddy' dengan klien ini, mereka harus mengirimkan foto telanjang mereka kepada terdakwa, difoto. dari mereka dalam keadaan telanjang," kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Cheng Yuxi dan Tan Pei Wei menyatakan dalam dokumen pengadilan.

Bahkan dia menyebut kalau mereka diharuskan melakukan hubungan seksual dengan terdakwa. Hubungan intim tersebut direkam oleh terdakwa pada beberapa kesempatan.

"Terdakwa semakin memperdaya para korban bahwa tindakan ini diperlukan agar sugar daddy yakin bisa menyewa jasa mereka sesuai dengan kereteria yang diinginkan."

Salah satu korban, seorang wanita berusia 24 tahun, bertemu Wong di sebuah hotel pada 18 Oktober 2015 mengaku kalau terdakwa mengambil foto topless-nya. Mereka kemudian melakukan hubungan seksual tanpa kondom.

Wanita itu mulai ketakutan setelah kedok terdakwa terbongkar.

"Dia kadang-kadang menangis selama serangan ini, dan ini kadang-kadang disertai dengan sesak napas, sakit kepala, mual dan pusing. Selain itu, dia mulai mengalami masalah tidur dan mimpi buruk," kata Jaksa Penuntut.

Institute of Mental Health kemudian mendiagnosis wanita tersebut dengan gangguan mental.

Dia memohon kepada Wong untuk menghapus fotonya pada 30 Januari 2016. Namun penipu itu kemudian setuju dengan satu syarat sagar korban mau diajak berhubungan intim dengannya.

Ketika wanita itu mengatakan kepadanya bahwa dia membantunya dengan tidak melapor ke polisi, Wong menjawab: "Sekarang saya harus memberikan foto-foto Anda kepada teman-teman saya, jika terjadi sesuatu pada saya, mereka akan menggunakan foto-foto itu sebagaimana mereka inginkan."

Karena ketakutan, wanita itu pun melaporkan Wong ke polisi pada 3 Februari 2016.

Pengadilan mendapatkan bukti bahwa Wong juga menargetkan setidaknya 10 wanita lagi. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: