Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki pada Sabtu (13/2/2021) memperingatkan gelombang keempat Covid-19, dengan kemungkinan penyebaran virus bermutasi di negara yang paling parah terdampak pandemi di Timur Tengah tersebut.
"Bel alarm sedang berbunyi untuk gelombang virus corona keempat" kata Presiden Hassan Rouhani melalui stasiun TV pemerintah, melansir Reuters, Minggu (14/2/2021).
Setidaknya sembilan kota dan daerah di Iran barat daya mengumumkan zona 'merah' berisiko tinggi usai terjadi peningkatan kasus pada Jumat (12/2/2021).
Baca Juga: Amerika Serikat Telah Suntikan 50 Juta Lebih Dosis Vaksin Covid-19 ke Warganya
"Hari-hari sulit mulai kita rasakan dan kita harus bersiap melawan virus bermutasi yang paling sulit dikendalikan, yang sayangnya menginfeksi negara," kata Menteri Namaki di hadapan pimpinan universitas kedokteran dalam pertemuan yang disiarkan langsung oleh stasiun TV pemerintah.
Namaki mengatakan tiga kematian pertama akibat varian Covid-19 Inggris di Iran pekan ini, termasuk pada perempuan berusia 71 tahun tanpa riwayat perjalanan, menunjukkan bahwa virus sedang menyebar dan kemungkinan muncul di kota, desa atau keluarga.
Namaki mendesak masyarakat Iran agar menghindari kerumunan supaya tidak mengubah pernikahan menjadi pemakaman selama Februari, saat banyak pasangan melangsungkan pernikahan.
Iran mulai menjalankan vaksinasi pada warganya pada Selasa (9/2/2021), dua pekan setelah menyatakan tidak ada kota 'merah' di negara tersebut. Vaksinasi berfokus pada petugas medis ICU selagi otoritas menunggu vaksin yang cukup bagi masyarakat umum.
Pada Jumat, Iran menerima 100 ribu dari dua juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia yang telah dipesannya. Media pemerintah menyebutkan bahwa Moskow kemungkinan menambah pesanan tersebut hingga lima juta dosis dan mengizinkan Iran untuk memproduksi vaksin secara lokal.
Teheran juga akan menerima lebih dari empat juta dosis vaksin Covid-19 dari produsen AstraZeneca. Iran berencana memvaksin 1,3 orang hingga 20 Maret.
Hingga kini, di Iran mengalami lebih dari 1,5 juta kasus Covid-19 dan 58.883 kematian, menurut data Kementerian Kesehatan.
Teheran pada Desember tahun lalu mulai melakukan uji coba pada manusia vaksin pertama, dari tiga calon vaksin.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: