Jumat, 12 FEBRUARI 2021 • 13:52 WIB

Ahli Feng Shui Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Berakhir

Author

Calon penumpang kereta api mengembuskan nafasnya ke dalam kantong untuk dites Covid-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (12/2/2021). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Hingga saat ini pandemi virus corona (Covid-19) masih belum juga berakhir. Jumlah kasus setiap harinya masih terus bertambah di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Pakar feng shui Yohan Suyangga memprediksi mengenai kondisi Indonesia dalam menghadapi pagebluk tahun ini. Vaksin memegang peranan penting, demikian juga dengan kedisiplinan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan untuk menekan tingkat infeksi.

"Corona ini akan membaik, tapi kalau orangnya tidak disiplin ya bagaimana?" kata Yohan seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/2/2021).

Jika masyarakat masih enggan atau ragu atas vaksin Covid-19, penyebaran virus ini bisa semakin sulit ditekan. Dia mengatakan, sosialisasi dan informasi terkait vaksin Covid-19 harus menyeluruh dan menjangkau semua lapisan masyarakat agar proses vaksinasi berjalan semakin lancar.

Hal senada diutarakan oleh pakar feng shui Yulius Fang, bahwa Covid-19 harus ditangani berbagai pihak, yakni pemerintah dan masyarakat. Dari sisi warga, protokol kesehatan harus ditaati agar virus ini bisa dikendalikan.

Dia memprediksi pada akhir 2021 kondisi akan membaik. Kendati demikian, kemungkinan Covid-19 di dunia bisa betul-betul terkendali diprediksi terjadi paling cepat pada 2023. Itu pun dengan catatan bila proses vaksinasi berjalan dengan lancar dan tidak muncul varian virus baru yang lebih sulit ditangani.

Bila masyarakat mau disiplin dalam menjaga diri sendiri serta orang lain, dampak positifnya bisa terasa untuk perekonomian Indonesia.

"Selama manusia belum bisa mengendalikan, otomatis impact-nya kepada ekonomi, ekonomi akan berdampak."

Dalam proses vaksinasi Covid-19, pemerintah menargetkan akan memvaksin 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan kekebalan kawanan atau herd immunity terhadap penyakit yang menyerang pernapasan itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: