Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengimbau agar negara-negara di dunia punya komitmen untuk saling berbagi kelebihan pasokan vaksin Covid-19.
"Ekonomi terdepan dunia memiliki tanggung jawab khusus. Namun saat ini kita melihat kekosongan vaksin. Vaksin mencapai negara-negara berpenghasilan tinggi dengan cepat, sementara negara termiskin di dunia tidak memilikinya sama sekali," ucap Guterres dalam pesan videonya, Sabtu (16/1/2021).
"Beberapa negara mengejar kesepakatan sampingan, bahkan melakukan pengadaan di luar kebutuhan. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi warga mereka, tapi 'vaksinasionalisme' merugikan diri sendiri dan akan menunda pemulihan global," ujarnya mengingatkan.
"Kita membutuhkan produsen untuk meningkatkan komitmen mereka untuk bekerja dengan fasilitas COVAX dan negara-negara di seluruh dunia untuk memastikan pasokan yang cukup dan distribusi yang adil. Kita perlu negara-negara berkomitmen sekarang untuk saling berbagi kelebihan dosis vaksin," cetus Guterres.
Pria 71 tahun itu secara khusus merujuk pada COVAX, inisiatif global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan akses yang cepat dan adil terhadap vaksin Covid-19 bagi semua negara.
Guterres menyampaikan imbauan ini ketika angka kematian akibat Corona menembus 2 juta orang secara global.
Menurut data penghitungan terbaru Johns Hopkins University (JHU), sejauh ini ada 93.869.189 orang terinfeksi Corona secara global, dengan jumlah kematian mencapai 2.009.595 orang.
"Sayangnya, dampak mematikan pandemi telah diperburuk dengan absennya upaya terkoordinasi global. Untuk mengenang dua juta jiwa itu, dunia harus bertindak dengan solidaritas jauh lebih besar," harap Guterres.
"Vaksin COVID-19 yang aman dan efektif sedang diluncurkan -- dan PBB mendukung negara-negara untuk memobilisasi upaya imunisasi global terbesar dalam sejarah. Kita berkomitmen untuk mematikan bahwa vaksin dipandang sebagai barang publik global -- vaksin rakyat," tandasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: