Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan kualitas udara di Jakarta mengalami peningkatan selama terjadinya pandemi virus corona atau Covid-19 beberapa bulan belakangan.
“Penurunan konsentrasi rata Particulate Matter (PM) 2.5 bulanan dibandingkan 2019 yaitu mencapai penurunan 14-50%,” ucap Andono dalam diskusi virtual, Rabu (23/9/2020).
Menurut Andono, pengelolaan kualitas udara tentu akan lebih optimal bila dilakukan secara terpadu dengan kombinasi regulasi, serta peningkatan kemitraan dari pemangku kepentingan.
“Termasuk akademisi, masyarakat maupun LSM untuk sama-sama berperan tingkatkan kualitas udara,” ungkapnya.
Andono pun sempat menjabarkan kualitas udara di Jakarta selama lima tahun terakhir, yakni dari 2015 hingga 2019. Dalam penjelasannya, terjadi peningkatan polusi udara dikarenakan adanya perkembangan jumlah penduduk dan pembangunan industri.
“Dilihat dari indeks standar kualitas udara 5 tahun terakhir di DKI kita dapat mengamati adanya peningkatan jumlah hari tidak sehat. Di mana pada tahun 2015 terdapat 64 hari berkategori tidak sehat, sedangkan di 2019 jumlahnya jadi 183 hari,” terang Andono.
Akibat dari pencemaran udara tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut terjadi 5,5 juta kasus penyakit infeksi saluran pernapasan setiap tahunnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: