Balita Ini Tak Bernapas Setelah Jatuh ke Ember Berisi Air, Suster Panik Menyelamatkannya
Dalam keadaan panik, dua perawat di sebuah klinik di Medan, berusaha menyelamatkan seorang bayi yang tidak sadarkan diri. Diduga bayi tersebut menelan benda dan air saat bermain sehingga membuatnya sempat berhenti bernapas.
Seorang perawat mencoba menyadarkan si bayi dengan menekan-nekan dada dan bagian perutnya. Sementara, seorang suster lainnya mencoba memberikannya oksigen melalui mulut berulangkali.
Seorang perempuan di belakang suster tidak ketinggalan ikut panik. Berulangkali dia menyebut nama "Yesus, Yesus...". Dia tampak semakin panik ketika anak balita tersebut tidak sadarkan diri juga.
Karena sudah merasa semakin panik, suster itu mencoba membawanya ke rumah sakit terdekat. Dengan buru-buru, seorang suster ingin menghubungi seseorang untuk membawanya ke rumah sakit.
"Grab dek, grab kan aja, dek," kata seorang suster meminta untuk memanggil taksi online.
"Ke mana dibawa kak," jawab suster itu.
"Terserah, ke mana yang paling dekat, ke Rumah Sakit Mitra Sejati (di Jalan Jenderal Besar A H Nasution No 7, Pangkalan Masyhur, Medan Johor, Kota Medan)," kata perempuan yang tidak henti berharap.
Suasana di dalam ruangan begitu panik. Sementara perempuan yang diduga adalah ibu balita itu tak henti memanggil nama Yesus.
"Tuhan Yesus..." katanya, seperti dalam video yang diunggah Mt. Tanggang di grup Facebook, Rabu (12/8).
Tak lama kemudian bayi itu menangis. Seisi ruangan mulai merasa lega. Namun, usaha untuk menyelamatkan bayi itu tak bergenti di situ saja. Suster mencoba mengeluarkan benda yang sangkut di mulut. Tak lama kemudian, balita itu memuntahkannya lalu kembali menangis.
Ibu yang sedari tadi panik, perlahan mulai tenang dan bersyukur. Belakangan suster bertanya, kenapa bayi itu bisa menelan air.
"Masuk ke bak?" tanya suster.
"Ke embernya, kak," jawab perempuan itu.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: