Jumat, 24 JULI 2020 • 13:11 WIB

Simpan Dendam Kesumat, Gadis Afganistan Ini Habisi Dua Taliban Pembunuh Ayah dan Ibunya

Author

Qamar Gul tembak mati 2 Taliban pembunuh orangtuanya di Afghanistan. (Twitter/@1TVNewsAF)

Seorang gadis menyimpan dendam kesumat kepada pembunuh ayahnya, yang merupakan anggota Taliban. Saat memiliki kesempatan, gadis berusia 15 tahun itu pun menghabisi nyawa dua pembunuh ayahnya dengan cara memberondongnya dengan AK-47. 

Sebelumnya, ayah perempuan dibunuh Taliban di depan matanya. Dalam wawancaranya dengan AFP, Gul mengisahkan semuanya berawal ketika kelompok Taliban datang ke rumah mereka pada tengah malam. Saat itu, dia tengah terlelap di kamar bersama adiknya yang berumur 12 tahun, ketika dia terbangun karena mendengar ada yang mendobrak pintu.

"Ibu saya berlari untuk menghentikan mereka. Namun saat itu, mereka sudah merangsek masuk dengan merusak pintu," jelas Gul.

Taliban menyeret ayah dan ibunya keluar dari rumah, di mana mereka dibunuh dengan cara ditembak beberapa kali. 

Setelah kejadian itu awalnya dia merasa takut, namun kemudian berubah menjadi dendam. Berbekal ajaran menggunakan senapan AK-47 dari sang ayah, dia kemudian mengambil senjata itu dan keluar untuk menyerang dua pembunuh orangtuanya. Pada saat itu adiknya datang setelah salah satu dari Taliban membalas tembakannya.  Adiknya segera mengambil senapannya dan menembaki si pemimpin, yang kemudian melarikan diri dalam keadaan terluka.

Di tengah baku tembak, sejumlah milisi pro-pemerintah dan warga desa datang membantu mereka, dan membuat kelompok itu tunggang langgang.

Pada Rabu (22/7/2020), The New York Times melaporkan pembunuhan di rumah Qamar Gul juga dipicu masalah keluarga, dengan salah satu penyerang disebut adalah suami Gul. Si penyerang dilaporkan berusaha memaksa si remaja pulang, dan berselisih dengan keluarganya. Ayah Gul yang juga seorang kepala desa sengaja diincar dan dibunuh Taliban.

Sebab, dia mendukung pemerintah Afghanistan. Kelompok tersebut disebut sering menyasar orang-orang yang dianggap memberikan informasi baik kepada otoritas maupun pasukan keamanan. Distrik Taywara, kawasan di mana desa Gul berada, hampir setiap hari menjadi lokasi baku tembak antara militer Afghanistan dan Taliban.

Setelah membunuh pembunuh ayahnya, gadis tersebut juga mengaku bangga telah membunuh pembunuh ayahnya.

"Saya bangga sudah membunuh pembunuh ayah saya," kata dia, seraya berujar dia membunuh dua milisi itu tak hanya karena menembak mati orangtuanya.

Dia juga mengaku tidak takut lagi dengan Taliban.

"Saya tidak takut lagi kepada mereka, dan siap memerangi mereka lagi," ujar gadis berusia 15 tahun itu dilansir dari AFP.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: