Rabu, 27 MEI 2020 • 08:59 WIB

Harga Minyak Masih Melemah, Salah Satu Penyebabnya Ketegangan AS-Tiongkok

Author

Ilustrasi harga minya yang terus melemah. (Freepik/jcomp).

Harga minyak jatuh pada hari Rabu (26/5/2020), di tengah kekhawatiran tentang seberapa cepat permintaan bahan bakar akan pulih, bahkan ketika penguncian (lockdown) mereda di banyak negara dengan penurunan kasus virus corona. Termasuk ketegangan AS-Tiongkok yang juga menambah tekanan.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah Brent berjangka turun 40 sen, atau 0,7%, menjadi US$ 35,77 pada 00.09 Waktu Tokyo, setelah jatuh 1,8% pada hari Selasa. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 49 sen, atau 1,2%, menjadi US$ 33,95 per barel, setelah naik 3,3% pada sesi sebelumnya.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen termasuk Rusia, sebuah kelompok yang disebut OPEC +, memangkas produksi mereka hampir 10 juta barel per hari pada Mei-Juni untuk menopang harga karena karantina pandemi corona telah memangkas permintaan bahan bakar.

Ilustrasi harga minya yang terus melemah. (Freepik/jcomp).

Di Amerika Serikat, di mana beberapa negara bagian membuka diri setelah penguncian, optimisme tentang pemulihan permintaan telah mendukung sentimen, tetapi pemulihan itu rapuh, para analis memperingatkan ketika liburan Memorial Day yang baru saja berlalu di Amerika Serikat, biasanya menandai dimulainya musim permintaan puncak. 

"Perkiraan awal menunjukkan permintaan bensin turun sebanyak 30% dari tahun lalu karena orang tinggal dekat dengan rumah," kata ANZ Research dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters. 

Masih karena permintaan AS meningkat, namun perlahan, ada tanda-tanda bahwa persediaan menurun. Persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah turun untuk minggu ketiga minggu lalu, menurut jajak pendapat Reuters dari para analis.

Harga juga berada di bawah tekanan setelah penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump, Larry Kudlow, mengatakan Tiongkok membuat "kesalahan besar" dengan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: