Dalam sebuah acara dialog Anugerah Kebudayaan PWI Pusat yang mana pesertanya adalah 10 kepala daerah terpilih, masing-masing walikota/bupati memaparkan pandangan mereka terhadap peran budaya di era sekarang ini.
Pemaparan itu dilakukan di hadapan Menko Pembanngunan Manusia dan Kebudayaan (MPK), Muhadjir Effendi dan juga Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh, Jumat (7/2/2020) di Hotel Mercure, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsesl).
Seperti yang dipaparkan Wali Kota Baubau, As Tamrin yang mengatakan, peradaban bangsa saat ini sudah mengarah ke era industri 4.0. Olehnya itu, ia menegasakan dibutuhkan suatu nilai kebudayaan untuk mendasari semua perubahan itu.
"Ini sudah masuk era industri 4.0. Kami sendiri di Baubau mendasarinya dengan nilai kebudayaan. Makanya pokok-pokok pikiran pembangunan di Kota Baubau itu berlandaskan kebudayaan. Apalagi Baubau adalah pusat eks kesultanan Buton yang menjunjung tinggi nilai budaya peninggalan masa lalu," katanya.
Nilai luhur budaya menurutnya merupakan pedoman kehidupan masyarakat Buton yang diimplementasikan dalam satu sistem yang Ia sebut 'Polima'. Budaya Polima ini mengandung lima nilai dasar kehidupan yang berkaitan dengan nilai luhur pancasila sebagai dasar negara.
Menteri PMK, Muhadjir Effendi sangat mengapresiasi anugerah kebudayaan yang diselenggarakan PWI Pusat ini. Menurutnya, pembangunan kebudayaan mencerminkan kepribadian bangsa.
Muhadjir Effendi menjelaskan, manusia adalah satu-satunya mahluk di muka bumi yang bisa berbudaya. Sebab manusia memiliki akal budi. Apalagi letak budaya berada dalam alam pikiran setiap orang. Budaya lahir dari individu dan terbangun secara kolektif.
"Jangan diartikan bahwa budaya itu hanya seni. Seni itu adalah sebagian kecil dari budaya, lebih besar dari itu adalah nilai-nilai budaya," katanya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: