Singapura tetap menjadi negara teratas yang gelontorkan dananya lebih dari Rp45 triliun kepada perusahaan yang beroperasi di Indonsia, dari total realisasi investasi untuk periode triwulan II tahun 2019 yang mencapai Rp200,5 triliun atau meningkat sebesar 13,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Total investasi tersebut, menyumbang 25,3 persen terhadap target tahun 2019, yaitu sebesar Rp 792 triliun. Dengan investasi tersebut, tenaga kerja Indonesia yang terserap sebanyak 255.314 orang.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi terbesar semester I tahun 2019, Singapura mencapai USD3,4 miliar atau 23,9 persen. Disusul Jepang USD 2,4 miliar atau 16,9 persen. Lalu, RRT USD2,3 miliar atau 16,2 persen, Hong Kong USD 1,3 miliar, 9,2 persen dan Malaysia USD1 miliar atau 7 persen.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, ada lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode semester I tahun 2019 yang diminati para investor.
Sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi mencapai Rp 71,8 triliun atau 18 persen, Listrik, Gas dan Air Rp56,8 triliun atau 14,4 persen, Konstruksi Rp32 triliun atau 8,2 persen, Industri Makanan Rp31,9 triliun atau 8,1 persen serta Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp31 triliun atau 7,8 persen.
Thomas Lembong menegaskan, pihaknya akan meningkatkan pemantauan atas realisasi Perizinan Berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) termasuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dalam merealisasikan investasinya.
"Yang cukup menggembirakan, realisasi investasi di luar Pulau Jawa meningkat. Semoga kondisi ini terus dikembangkan, untuk mewujudkan keseimbangan pertumbuhan wilayah di Indonesia," ujar Thomas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: